Gudeg.net—Pertama kali meletuskan erupsi freatik tanggal 11 Mei 2018 lalu, Merapi terus meletuskan erupsi-erupsi freatik sedang dalam kurun waktu kurang lebih sebulan ini. Letusan terakhir pada tanggal 1 Juni 2018 telah beralih menuju proses magmatis, dengan semburat merah pada hembusannya. Menandakan sudah mulai terjadi pergerakan magma di perut Merapi.
Laporan dari BPPTKG selama seminggu ini mengamati dalam kurun waktu 1-7 Juni 2018 ini terjadi 5 kali gempa Vulkano-tektonik dalam (VTA), 5 kali gempa Vulkano-tektonik dangkal (VTB), 18 kali gempa Multifase (MP), 60 kali gempa Guguran (RF), dan 16 kali gempa Tektonik (TT). Aktivitas kegempaan minggu ini meningkat dari sebelumnya.
Hari ini, Jumat (8/06) dilaporkan cuaca di Merapi cerah, berawan, lalu mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Tidak terlihat asap kawah. Data kegempaan menunjukkan 3 kali gempa Guguran, 1 kali Hembusan, dan 3 kali Gempa Tekntonik Jauh.
Melihat aktivitas Merapi yang cukup tinggi ini mengakibatkan status Merapi tetap di level II atau ‘Waspada’.
Dalam lansiran oleh Hanik Humaida, Kepala BPPTKG, imbauan untuk masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan Merapi adalah sebagai berikut; Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan, penelitian, dan mitigasi bencana. Radius 3 km dari Gunung Merapi tetap dikosongkan dari aktivitas penduduk, masyarakat yang berdomisili di KRB III untuk meningkatkan kewaspadaan, masyarakat jangan terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya, dan jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merpai yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan ditinjau kembali.
Kirim Komentar