Berita

Menuju Proses Erupsi Magmatis Merapi, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Oleh : Trida Ch Dachriza / Kamis, 24 Mei 2018 15:15
Menuju Proses Erupsi Magmatis Merapi, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang dan Waspada
Erupsi (24/5) Pukul 10.48 WIB via @BPPTKG

 

Gudeg.net—Setelah meletus Kamis (24/5) pukul 02.56 WIB, Merapi kembali meletus pukul 10.48 WIB. Durasi letusan selama 2 menit, amplitudo maksimal (amak) 44 mm, tinggi kolom letusan 1500 m diamati dari PGM Selo.

Sebelum letusan dini hari terjadi, pada pukul 02.55 WIB terdengar suara gemuruh, dan tampak kepulan asap dan pijar visual berwarna merah di balik awan mendung.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan bahwa pijar tersebut adalah gas yang dilepas oleh magma. “Pijar merah menunjukkan ada material magma. Bisa kita sebut ini adalah sebuah awal menuju proses erupsi magmatis. Data-data lain masih akan bicara,” jelasnya di Kantor BPPTKG, Kamis (24/5).

Pijar itu adalah gas vulkanik yang mempunyai suhu sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Merapi memiliki lava yang densitasnya relatif encer, sehingga saat mengeluarkan gas masih bersuhu tinggi, sekitar 600-800 derajat selsius.

Dari hasil pengamatan ditemukan adanya sedikit deflasi di tubuh Gunung Merapi. Deflasi adalah pengempisan tubuh gunung. Deflasi ini adalah proses pengosongan conduit, clearence, pengosongongan pipa utama. Setelah kosong, nanti akan terisi kembali.

Proses clearence ini menimbulkan dorongan gas dari dalam yang berasal dari magma. “Clearence itu memang dorongan dari dalam, salah satu makanya berwarna merah itu,” jelasnya lebih lanjutnya.

Humaida kembali menegaskan bahwa walaupun bernama erupsi magmatis, masyarakat tidak perlu panik atau ketakutan. “Jangan dibayangkan kalau kami mengatakan magmatis, seperti erupsi 2010, erupsi yang besar,” ujarnya.

Humaida mengingatkan bahwa erupsi Merapi di tahun 2002 dan 2006, dan Gunung Kelud tahun 2007 juga tergolong erupsi magmatis. Erupsi-erupsi ini hanya menimbulkan kubah lava. “Magmatis itu sesuatu yang keluar (magma) dari dalam. Jadi bukan berarti kalau magmatis akan meletus besar,” lanjutnya.

Humaida menambahkan, dengan selesainya fase freatik ini, kemudian kita akan menuju proses magmatis. Di mana bacaan akan semakin jelas. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, sempat mengunjungi kantor BPPTKG siang ini untuk ikut mengamati data aktivitas Gunung Merapi.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan menggunakan Alat pelindung Diri (APD) untuk menghindari infeksi pernapasan dan mata.

 

 

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini