Gudeg.net— Sejak meletus tanggal 11 Mei 2018 lalu, Gunung Merapi masih dalam status Level II atau ‘Waspada’ hingga saat ini. Melihat aktivitas Gunung Merapi yang cukup tinggi, nampaknya status ini belum akan diturunkan. Berikut laporan hingga hari ini;
Cuaca rata-rata cerah pada pagi dan malam hari. Pada siang dan sore lebih banyak berkabut. Asap teramati berwarna putih, sedang, dengan tekanan gas lemah. Berdasarkan analisa foto tidak teramati perubahan morfologi puncak secara signifikan.
Pada 8 Juli kemarin angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, selatan, barat, dan barat laut. Suhu udara berkisar di 15-29.4 derajat selsius, dengan kelembaban udara 60%-82%. Data kegempaan menunjukkan gempa guguran sejumlah tiga kali, dengan amplitudo 1.5-4 mm, dengan durasi 23-38 detik. Gempa tektonik jauh terjadi sebanyak empat kali, amplitudo 1.1.-25 mm, S-P 11.8-35.6 detik. Dengan durasi 59-136.76 detik.
Minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat tiga kali gempa (VTB) Vulkano tektonik Dangkal, 14 kali gempa hembusan, 38 kali gempa Multifase (MP), 25 kali gempa Guguran (RF), dan 18 kali gempa tektonik (TT). Kegempaan masih fluktuatif di atas kondisi normal.
Deformasi tubuh Gunung Merapi terus dipantau menggunakan EDM dan GPS tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Rekomendasi dari Pusdalops tetap sama, kegiatan pendakian tidak disarankan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian. Masyarakat yang berada di KRB III agar meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diimbau untuk tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah, atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat.
Sumber: KESDM, Badan Geologi, PVMBG, BPPTKG, @bpptkg
Kirim Komentar