Gudeg.net - Memiliki kreasi unik untuk membuat masker? Ada lomba yang cocok untuk diikuti. Dekranasda DIY menggelar lomba masker kreatif Jogja Istimewa dengan tema “Kreativitas Jogja Istimewa”.
Pendaftaran dan pengumpulan karya dibuka selama satu bulan, yakni 26 Oktober-26 November 2020. Pemenang akan dimumumkan pada 30 November 2020.
Syarat untuk mengikuti lomba ini yakni memiliki KTP DIY. Caranya mudah, pertama, peserta mengisi form pendaftaran melalui link ini. Selanjutnya, peserta menyerahkan larya lomba ke Dekranasda DIY, Gedung Bale Tanjung, Komplek Kepatihan Danurejan, Jalan Malioboro Yogyakarta.
Berikut syarat & ketentuan lomba:
- Masker adalah buatan sendiri dan belum pernah diikutkan dalam lomba
- Masker yang diikutsertakan bebas dari hak cipta, plagiarisme, atau ikatan hak lainnya
- Masker harus sesuai dengan standar kesehatan
- Peserta mengirimkan maksimal 3 karya masker dengan menyertakan deskripsi karyanya (jenis bahan baku dan harga jual)
- Harga jual maksimal Rp 150.000
- Panitia berhak melakukan diskualifikasi kepada peserta yang tidak sesuai dengan ketentuan lomba
- Karya lomba menjadi milik panitia sepenuhnya
- Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
Hadiah lomba sebagai berikut:
Juara 1:
Rp 3.500.000
Plakat Gusti Kanjeng Ratu Hemas
Juara 2:
Rp 2.500.000
Plakat GKBRAA Paku Alam
Juara 3:
Rp 1.500.000
Plakat Disperindag DIY
Harapan 1: Rp 1.000.000
Harapan 2: Rp 750.000
Harapan 3: Rp 500.000
5 pemenang favorit: @ Rp300.000
Ahmad Noor Afif , dari bagian promosi lomba, mengatakan, meski di tengah pandemi, masyarakat perlu terus didorong untuk tetap berkarya, kreatif dan produktif. Hal ini lah yang menjadi tujuan penyelenggaraan lomba ini.
“Dengan semangat Jogja Istimewa, turut mendukung dan membantu masyarakat luas dalam berkreasi dan berinovasi, menghadapi serta beradaptasi dengan kebiasaan baru/ new normal,” papar Afif ketika dihubungi Gudegnet, Kamis (5/11).
Afif menjelaskan, masker nonmedis atau biasa disebut masker kain, terbuat dari berbagai bahan dan kombinasi. Kombinasi dari berbagai jenis kain dan material terhadap kemampuan untuk bernafas dan penyaringan virus.
Ia menambahkan, masker kain harus memiliki tiga lapisan, sesuai dengan standar WHO. Lapisan tersebut adalah:
1. Lapisan paling dalam yang terbuat dari bahan hidrofillik seperti katun atau campuran katun
2. Lapisan tengah yang terbuat dari bahan hidrofobik dari bahan tenun sintetis seperti polipropilera non anyaman
3. Lapisan luar yang terbuat dari bahan hidrofobik seperti polyester, polipropilena atau campuran keduanya.
“Masker pemenang akan kita pamerkan di pameran masker di Galeria Mall edisi minggu pertama Desember 2020,” kata Afif.
Kirim Komentar