Gudeg.net- Ratusan karya ditampilkan pada salah satu event kompetisi dan pameran motor kustom terbesar di Indonesia, Kustomfest 2020 di Jogja National Museum (JNM).
Salah satunya adalah ‘Garuda’, motor kustom hasil produksi workshop modifikasi asal Yogyakarta Queen Lekha Choppers yang memenangkan sejumlah penghargaan di luar negeri.
Mengutip dari laman resmi Kustomfest 2020 www.kustomfest.com, “Garuda” telah meraih Tiga penghargaan pada 28th Annual Yokohama Hot Rod Custom Show 2019.
Tiga penghargaan yang diraih Garuda yaitu Ben “THE BOOG” Zales’ pick, Tom Heavy’s Pick dan FKC Mooneyes Spain Pick.
Motor yang didominasi warna silver dan kuning ini terinspirasi dari berbagai masalah yang muncul di Indonesia. Sebuah karya yang menjunjung tinggi nuansa Bhineka Tunggal Ika yang kuat.
Yayack Lekha, Builder Garuda mengatakan, tipe motor Garuda adalah HD Hydra Glide 1948, memiliki karakter kokoh dan dibuktikan dengan gabungan tema painting motif kain tradisional yaitu batik.
“Super duper istimewa tanggapan para builder mengenai ‘Garuda’ karena detail dan body shapenya mempunyai karakteristik dan sulit saat proses pengerjaannya. Selain itu tema batik yang diangkat dan cara membatik motor karya Fahmi Freeflow juga menjadi magnet,” ujarnya.
Representasi burung garuda sangat terlihat di setiap detailnya. Lampu depan yang berbentuk perisai dada burung Garuda, tangki bensin berdisain sayap, bagian belakang terdapat ekor Garuda dan terdapat juga lambang rantai serta cakar cengkaraman Garuda.
Painting Garuda memakai pattern batik seperti kawung, parang, rusak, pesisir lasemen, parang gendereng dan motif songket Indonesia.
Dari segi cat, Garuda merupakan gabungan terknik cat manual batik dengan material malam dengan memakai cating asli, sekaligus kombinasi teknik modern pinstripe oleh Fahmi Freeflow.
Memang tidak salah bila Garuda Queen Lekha Choppers, dapat menjuarai kompetisi di luar negeri karena motor tersebut penuh dengan kreatifitas dan kearifan lokal khas Indonesia.
Namun selain Garuda, pada pameran ini terdapat juga ratusan motor lainnya seperti vespa, dan motor trail serta sepeda tipe tipe BMX yang tersebar pada tiga lantai gedung JNM.
Penyelenggaraan Kustomfest 2020 juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, maklum karena saat ini pandemi Covid-19 masih melanda DIY.
Prokes diterapkan mulai dari pintu masuk hingga keluar venue pameran. Setiap pegunjung wajib memakai masker, cek suhu tubuh, wajib mencuci tangan, hand sanitizer hingga UV Gate.
“UV Gate itu bagian dari protokol kesehatan, yang merupakan alat yang dapay membunuh micro organisme dalam hitungan detik ketika melewatinya. Ya semacam sterilisasi,” ujar Sefa, salah satu Humas Kustomfest 2020 saat ditemui di lokasi pameran, Jumat (18/12).
Pengunjung juga tidak diperkenankan untuk berdekatan ketika berada di area utama pameran, tujuannya agar Physical Distancing tetap terjaga.
Event yang diikuti para builder kustom kulture dan pelaku industri kreatif di Yogyakarta dan daerah lainnya di Indonesia ini dikunjungi hingga 31 Desember 2020.
Untuk tiket dijual secara online di www.kustomfest.com seharga Rp.80.000/orang untuk dua jam kunjungan.
Kirim Komentar