Gudeg.net- Gunung Merapi mengeluarkan guguran dan terpantau mengarah ke hulu Kali Sat di sektor barat pada 23 Desember 2020 pada pukul 16.54 WIB.
“Guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke arah hulu Kali Sat,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Senin (28/12).
Dari laporan mingguan perkembangan Gunung Merapi periode 18-24 Desember 2020 BPPTKG menjelaskan, data kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dari minggu lalu.
Dalam minggu ini kegempaan Merapi tercatat 307 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 1.587 kali gempa fase banyak (MP), tiga kali gempa low frekuensi dan 250 kali gempa guguran (RF).
“Untuk gempa hembusan atau DG terjadi sebanyak 324 kali sedangkan gempa tektonik (TT) terjadi sebanyak 7 kali untuk minggu ini,” jelasnya.
Dalam laporan tersebut diungkapkan, Merapi mengeluarkan asap solfatara berwarna putih setinggi 300 meter dari puncak gunung pada 22 Desemeber 2020. Intensitas ketebalan asap solfatara mulai tipis hingga tebal dangan tekanan lemah.
Sedangkan untuk perkembangan morfologi gunung Hanik mengungkapkan, ada sedikitt perubahan morfologi pada area puncak.
“Berdasarkan foto sektor tenggara 24 Desember terhadap tanggal 8 Desember menunjukan adanya perubahan morfologi karean aktivitas guguran,” tutur Hanik.
Gunung Merapi saat ini masih berada pada status Siaga (level III) sejak ditetapkan pada 5 November 2020 lalu.
Untuk itu Hanik mengimbau, warag yang berada di sekitar Kawasan Rawan Bencana II dan III untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Jaga jarak aman sekitar 5 Km dari pucak gunung, hindari sungai-sungai yang berhulu di Merapi dan stop sementara penambangan pasir serta pariwisata,” imbaunya.
Kirim Komentar