Gudeg.net- Alat skrining Covid-19 dengan hembusan nafas GeNose C19 kini telah beroperasi di sejumlah rumah sakit di DIY.
Semenjak mendapat izin edar pada 24 Desember 2020 lalu, alat deteksi GeNose besutan Universitas FGadjah Mada (UGM) kini sudah beroperasional di sejumlah lokasi seperti di stasiun dan kini di beberapa rumah sakit di Yogyakarta.
“Kini masyarakat yang ingin tes dengan GeNose kini dapat mengunjungi beberapa rumah sakit di Yogyakarta,” ujar perwakilan Tim Pengembang GeNose UGM, dr. Dian Kesumapramudya Nurputra dalam keterengan persnya yang diterima Gudegnet, Kamis (11/2).
Saat ini GeNose sudah beroperasi di RS Bhayangkara Yogyakarta dan RSUP dr. Sardjito, RSA UGM, RS DKT Dr. Soetarto, RSPAU dr. S. Hardjolukito, dan RS Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro Bantul,
“Yang sudah beroperasional baru di di RS Bhayangkara Yogyakarta dan RSUP dr. Sardjito sedangkan yang lainnya akan cepat menyusul,” jelasnya.
Sedangkan untuk tarif Dian mengungkapkan, tergantung dari masing-masing lokasi yang menentukannya namun tidak dikenakan tarif yang terlalu mahal.
“Dari KAI kemarin untuk sekali tes biayanya Rp20.000. Sementara yang lain kurang tahu, tetapi kisarannya paling Rp20.000 hingga Rp50.000 saja,” ungkapnya.
Ke depannya, Tim Pengembang berupaya agar GeNose ini bisa digunakan di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, utamanya yang bergerak di alur penanganan Covid-19.
“Untuk memasukan GeNose di alur penanganan covid memang tidak mudah dan membutuhkan penelitian lebih lanjut serta validasi eksternal. Kini kami masih berjuang untuk hal itu,” tuturnya..
Oleh karena itu, Dian berharap dukungan dari instansi berwenang serta masyarakat agar proses tersebut berjalan lancar.
“Tes menggunakan GeNose itu sifatnya murah, tidak invasif, mudah dan efektif untuk skrining Covid-19. Dengan hal itu kita bisa mendeteksi kasus positif dengan cepat sehingga bisa melakukan penanganan, seperti isolasi lebih awal,” harapnya.
Kirim Komentar