Gudeg.net—Penggemar roti, terutama lini produk roti sehat, pasti sudah tidak asing dengan kehadiran “Kebun Roti” besutan Siane Caroline dan Ahmad Solihin.
Bakery rumahan ini menggunakan ragi alami dalam proses pembuatan produk-produk rotinya. Produk mereka sering diburu oleh orang-orang yang bergaya hidup alami dan natural.
“Kalau beli di luar suka gak cocok, atau mungkin ada alergi. Seringnya saya merah-merah,” cerita Siane yang akrab dipanggil Ane saat berbincang dengan Gudegnet pekan lalu.
Ia juga bercerita ia kerap sulit menemukan makanan yang ia inginkan karena jarang orang menjualnya.
Awal kisah kasih Ane dengan dunia bakery adalah melalui roti gandum. Ia sering membawa roti gandum buatannya ke kelas latihan tari salsa.
Kelas ini berisi banyak atlet dansa yang rutin berdiet. Roti gandum Ane pun populer dipesan. Ide pun tercetus untuk menjual roti gandum buatannya di pusat-pusat kebugaran.
Setelah bergelut dengan roti gandum, ia pun menjajaki roti ragi alami. Roti ragi alami ia jual di pasar-pasar organik yang biasanya merupakan ‘pasar kaget’ atau tidak buka setiap saat.
Ternyata roti ragi alami, yang saat itu belum trendi, buatannya juga ramai diburu pembeli. Akhirnya Ane memutuskan untuk menghentikan produksi roti gandum yang telah ia jual di 20 outlet kebugaran.
“Tenaganya kurang,” cerita Ane. Ia memang memproduksi roti berdua saja dengan suaminya, Ahmad, yang akrab dipanggil Eeng.
Nama “Kebun Roti” sendiri berasal dari kesukaan Eeng bercocok tanam. Ia gemar membuat pupuk MOL (Mikro Organisme Lokal) sendiri. Anne lalu meminta Eeng untuk membuatkannya ragi untuk roti yang dibuat dari buah-buahan dan hasil kebun lainnya.
“Mikroba-mikroba itu kan asalnya dari kebun. Jadilah ‘Kebun Roti’, roti yang berasal dari kebun,” cerita Ane lagi.
Ada banyak produk roti ragi alami yang dapat kita temukan di Kebun Roti. Setiap harinya ada 10-15 macam jenis roti bisa kita santap di tempat maupun dipesan. Dengan banyaknya varian yang ada, roti yang paling populer justru loaf atau roti tawar.
Menurut Anne, loaf itu praktis dan sangat fleksibel. Bisa dimakan begitu saja, dimakan dengan selai, dipanggang ulang, ataupun dimakan dengan sup.
Macam-macam roti yang disajikan di “Kebun Roti” berganti-ganti setiap harinya. Ane dan Eeng memiliki jadwal untuk konsolidasi dan brainstorming membahas roti apa yang akan mereka buat esok harinya.
Tidur pun mereka lakukan bergantian. “Tidurnya shift-shift-an,” celoteh Eeng sambil tertawa. Biasanya ada jeda kira-kira satu jam antara salah seorang akan berangkat tidur dan yang satunya terbangun.
Kita bisa menemukan bermacam-macam roti seperti, Pain DeCampagne, Korean Gochujang Pizza, Korean Garlic Bread, Soboro-bbang, dan banyak lainnya.
Tak hanya roti, kita juga bisa menemukan pie, es krim, dan bahkan kue-kue musiman seperti kue keranjang atau bakpia. Ada juga produk susu badam (almond) dan butter badam "Monday Delight" yang bisa disantap bersama roti atau pie. Produk almond ini juga dari bahan-bahan natural dan alami.
Es krim yang dibuat Anne menggunakan lebih sedikit gula daripada yang tersedia di toko retail. Perasanya pun menggunakan bahan alami. Semua produk yang bisa kita temukan di Kebun Roti merupakan produk alami dan natural tanpa bahan pengawet.
Untuk menikmati produk dari Kebun Roti kita cukup membayar antara Rp10.000-Rp35.000 saja. Es Krim dapat kita santap dengan harga Rp15.000.
Jika memilih makan di tempat, roti kita akan dipanaskan terlebih dahulu. Menyantap roti hangat dengan segelas coklat atau kopi dari Mol Coffee and Space yang berada di satu lokasi dengan Kebun Roti, bisa jadi sore impian.
Produk Kebun Roti bisa didapatkan di Jalan Pandega Duta III No.2, Caturtunggal, Sleman. Toko buka dari pukul 14.00-21.00 WIB setiap Senin-Sabtu. Bisa juga dipesan melalui aplikasi ojek daring. Untuk produk seasonal dapat dipesan kapan saja melalui direct message Instagram.
Kirim Komentar