Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di permukaan Gunung Merapi dalam sepekan ini.
“Secara umum tingkat kegempaan di permukaan seperti gempa guguran dan munculnya sejumlah awan panas guguran pada minggu ini cukup meningkat,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporan mingguan aktivitas Gunung Merapi periode 19-25 Februari 2021, Jumat (26/2).
Pada laporan tersebut disebutkan, sepanjang minggu ini telah terjadi sekitar tiga kali awan panas guguran.
Dua awan panas terjadi pada tanggal 25 Februari 2021 dan pada pukul 16.52 dan 18.42 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.900 meter dan Jumat (26/2) pukul 04.53 WIB dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter.
“Awan panas guguran yang terjadi pada 26 Februari pukul 16.52 WIB mengakibatkan hujan abu tipis di sekitar Kali Tengah Lor, Kali Tengah Kidul, Deles, dan Tlukan Jawa Tengah,” jelasnya.
Sedangkan awan panas guguran yang terjadi pada Jumat (26/2) tidak dilaporkan adanya hujan abu di sekitar lereng Merapi.
BPPTKG juga melaporkan adanya perubahan morfologi pada area puncak gunung yaitu karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah yang terjadi dalam seminggu ini.
“Volume kubah lava di sector barat daya per hari ini tercatat sebesar 618.700 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.600 meter kubik per harinya,” ungkap Hanik.
Data kegempaan pada minggu ini tercatat 14 kali gempa fase banyak. 985 kali gempa guguran, 37 kali gempa hembusan dan lima kali gempa tektonik.
Untuk hujan sempat terjadi dengan curah hujan yang cukup tinggi yaitu sekitar 15mm/jam selama 40 menit dan teramati dari Pos Ngepos pada 19 Februari 2021.
Status Gunung Merapi tetap Siaga (level III) sejak ditetapkan pada tanggal 5 November 2020 dan apabila terjadi perubahan signifikan maka statusnya akan ditinjau kembali.
Kirim Komentar