Gudeg.net - Galeri Lorong akan menggelar pameran "The Museum of Lost Space" pada 6 Maret-6 April 2021. Pameran ini akan memajang karya seniman Yahya Dwi Kurniawan, yang dikuratori oleh Arham Rahman.
Galeri Lorong menyampaikan, beberapa waktu lalu sempat mencuat seruan "Jogja Darurat Klitih", yang hampir menyerupai ajakan membentuk milisi sipil untuk memburu para pelaku klitih.
Setiap kasus klitih muncul di Yogyakarta, biasa kita temui komentar semacam ("Klitih bedhil ndhase wae. Cah-cah cilik ngregeti Jogja wae," (Klitih kepalanya ditembak saja. Bocah-bocah mengotori Jogja saja).
Banyak yang menganggap komentar itu lumrah, menganggap para pelaku klitih layak mendapatkan penghakiman semacam itu: ditembak di tempat atau dihajar massa.
Lebih lanjut dijelaskan, biar bagaimanapun klitih adalah bentuk kekerasan jalanan yang memang kelewat sadis. Akan tetapi, menangani klitih dengan kekerasan juga tidak bisa dianggap sebagai tindakan yang benar–berpotensi melahirkan bentuk kekerasan yang baru dan jauh lebih berbahaya.
"Kekerasan yang dilegitimasi atau dianggap wajar. Kami merasa perlu untuk melihat lebih jauh genealogi kekerasan dalam klitih. Bukan bermaksud untuk membenarkan tindakan klitih, tetapi berusaha mengurai bagaimana sehingga klitih muncul dan menjamur," terang Galeri Lorong kepada Gudegnet melalui surel, Selasa (2/3).
Proyek ini merupakan proyek kolaborasi yang melibatkan pihak-pihak yang tertarik dengan isu klitih, baik itu seniman, seniman teater, peneliti, kurator, serta pihak-pihak yang terkait langsung dengan klitih (mantan pelaku dan korban).
Proyek ini juga sepenuhnya didukung oleh Prince Claus Fund dan Galeri Lorong, serta diinisiasi oleh Habiburrachman.
Galeri Lorong terletak di Jalan Nitiprayan RT 01 Dukuh 03, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Kirim Komentar