Gudeg.net—Terkadang kita perlu mengambil utang untuk membiayai sesuatu. Entah pendidikan, kesehatan, pembiayaan rumah, atau kebutuhan lainnya.
Jika tidak berhati-hati, kita bisa terjerat dalam utang yang membuat penghasilan kita terpotong cukup besar dan memberatkan rencana keuangan.
Saat sudah terlanjur memiliki utang yang cukup berat, ikuti tips pilihan Gudegnet berikut untuk hidup bebas utang.
#Ketahui Portfolio Utang
Portfolio utang adalah daftar utang yang kita tunggak serta cicilannya selama ini. Melalui portfolio ini, kita bisa mengukur utang yang kita miliki.
Jangan terkejut jika ternyata utang saat ini ternyata melebihi batas wajar. Ini lah sebabnya, utang harus dibuatkan portfolio. Pisahkan antara utang konsumtif dan utang produktif.
Jika memiliki dana yang cukup, segera lunasi utang konsumtif.
#Penyelesaian utang (debt settlement)
Kadang kala kreditur bisa memberikan keringanan seperti diskon, cicilan jangka panjang, atau lainnya. Biasanya, kreditur akan melakukan penilaian keuangan terhadap debitur seperti cash flow bulanan dan/atau aset sebelum menyetujui keringanan.
#Konsolidasi utang (debt concolidation)
Konsolidasi utang adalah menyatukan seluruh utang yang kita miliki menjadi satu bundel. Setelah utang-utang tersebut dikonsolidasikan, hitung berapa cicilan yang dibayarkan setiap bulan. Jangan lupa untuk menyesuaikan dengan pemasukan.
#Pembiayaan kembali (refinancing)
Ketika sudah susah membayar utang, kita bisa menjaminkan aset untuk mendapatkan dana segar. Setelah itu, kita harus mengangsur pembayaran cicilan utang dana segar.
Sekilas, hal ini hampir serupa dengan istilah ‘gali lubang tutup lubang’. Hanya lakukan ini ketika tidak ada pilihan lain. Pastikan dana yang di dapat dari refinancing dipakai hanya untuk membayar utang.
Bayarkan cicilan utang tepat pada waktunya untuk menghindari beban biaya denda. Ubah pula gaya hidup yang konsumtif. Untuk membantu menghitung keuangan, gunakan kalkulator daring dari lifepal.
Jika di masa depan terpaksa harus berutang lagi, pastikan cicilan utang maksimal 35 persen dari penghasilan, dan jumlah utang maksimal 50 persen dari aset yang dimiliki.
Sumber: Lifepal
Kirim Komentar