Gudeg.net—Penyebaran Covid-19 sedang kembali mengganas. Cukup banyak orang yang 'beruntung' hanya membutuhkan isolasi mandiri saat dinyatakan positif.
Dokter Vishakha Shivdasani (terkenal sebagai dokter Vee) merupakan seorang dokter yang dinobatkan sebagai "Vogue Nutritionist of The Year" dan pernah menjabat sebagai Wakil Presiden South Mumbai's Medical Association of Doctors.
Dalam bukunya yang berjudul "Covid and Post-Covid Recovery", ia menyampaikan enam cara untuk mempercepat penyembuhan dari Covid-19.
Simak enam langkah cepat pulih dari Covid-19 menurut dokter Vee.
#1 Diet: Apa yang kita konsumsi itu penting. Jadi, makanlah yang benar agar cepat pulih dari Covid-19.
Diet bukan mengurangi porsi makan untuk menurunkan berat badan. Diet adalah pola makan, apa yang kita makan, dan sumber makanan yang kita konsumsi.
Buatlah pilihan makanan yang tepat selama masa pemulihan dari Covid-19. Usahakan untuk memilih makanan anti-inflamasi.
Bahan-bahan alami seperti kunyit dan lada hitam (dikonsumsi bersama untuk meningkatkan penyerapan), kayu manis (untuk menurunkan gula darah), dan bawang putih (yang dikenal sebagai antivirus) harus menjadi bagian dari diet kita.
Jangan lewatkan juga kekuatan anti-inflamasi dari sayuran pahit dan rempah-rempah seperti pare, jahe, kemangi, kalonji, dan banyak lagi.
#2 Kesehatan usus: Percayai insting kita.
Sebanyak 70 persen dari sistem kekebalan tubuh kita ada di usus. Usus adalah rumah bagi bakteri baik dan jahat.
Apa yang kita makan menentukan mana dari keduanya yang akan mendominasi usus. Bakteri baik memperkuat kekebalan dengan membantu memerangi patogen seperti Covid-19.
Mikroorganisme ini juga melepaskan racun untuk melawan efek patogen dan mengirim sinyal ke seluruh sistem kekebalan tubuh, untuk memobilisasi respons yang tepat.
Usus yang sehat juga merupakan tempat 90 persen serotonin (neurotransmitter yang mengirimkan sinyal ‘aman’) diproduksi. Hal ini membantu mengurangi depresi.
Bagaimana menjaga usus tetap sehat? Makan prebiotik, probiotik, lemak baik, dan buah-buahan dan sayuran warna-warni. Kurangi gula sebanyak yang kita bisa.
#3 Tidur: Jangan biarkan kurang tidur menunda respon imun tubuh dan pemulihan Covid.
Tidur memainkan peran penting dalam respon imun. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur tidak hanya kurang mampu melawan infeksi setelah terkena virus, tetapi juga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih darinya.
Kurang tidur menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit protein yang dibutuhkan untuk melawan infeksi dan mengurangi aktivitas sel pembunuh alami (NK) dalam tubuh.
Sel NK adalah garis pertahanan pertama sistem kekebalan terhadap patogen, dan kurang tidur mempengaruhi fungsinya. Kurang tidur juga mempengaruhi usus dengan mengurangi jumlah bakteri baik.
Atur siklus tidur dengan benar untuk memastikan kita tidak melewatkan waktu beristirahat.
Berjemur sinar matahari pagi dan olahraga dan coba ikuti rutinitas waktu tidur. Singkirkan semua gawai satu jam sebelum tidur, mandi air hangat, dan jaga suhu tetap nyaman.
Suplemen seperti magnesium dan melatonin satu jam sebelum tidur juga dapat membantu.
#4 Olahraga: Kita mungkin telah pulih dari Covid-19, tetapi apakah kita siap untuk kembali berolahraga? Tes berjalan enam menit bisa memberi tahu.
Tes jalan kaki enam menit dapat menunjukkan pasien Covid-19 dalam masa pemulihan siap atau tidak berolahraga lebih intens.
Tes ini dilakukan untuk mengecek hipoksia (kekurangan oksigen) dan kapasitas paru-paru. Tes ini direkomendasikan untuk orang di bawah usia 60 tahun, yang sepenuhnya bergerak/beraktivitas, tidak sesak napas, istirahat dan tanpa penyakit penyerta.
Caranya, berjalanlah selama enam menit dan gunakan oksimeter untuk memeriksa saturasi oksigen sebelum dan sesudah berjalan.
Jika saturasi turun lebih dari tiga persen setelah berjalan, segera hubungi dokter. Ini menunjukkan penurunan tingkat oksigen yang signifikan dan berarti kita mengalami desaturasi.
Selain itu, tes ini juga membantu memeriksa kapasitas paru-paru. Jika seorang pasien mampu berjalan 500 meter tanpa henti dalam enam menit, tanpa mengalami sesak napas atau kelelahan, kemungkinan ia telah pulih dan dapat melanjutkan latihan.
Namun, tidak mampu berjalan lebih dari 200 meter menandakan pasien belum siap berolahraga dan harus segera menghubungi dokter.
#5 Hilangkan stres dengan meditasi
Stres menempatkan sistem saraf simpatik dalam kecepatan penuh. Keadaan ini menunjukkan keadaan fight or flight (melawan atau lari) tubuh.
Respons fisiknya sama untuk semua orang, jantung memompa/berdetak lebih cepat, pernapasan lebih cepat, gula darah naik, sistem kekebalan terganggu, dan suplai darah ke sistem pencernaan berkurang.
Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Meditasi membantu mengurangi detak jantung, tekanan darah, hormon stres kortisol dan adrenalin, dan peradangan.
Selain itu, meditasi juga melepaskan neurotransmiter perasaan nyaman (serotonin dan dopamin) dan meningkatkan relaksasi dan tidur. Semua hal ini meningkatkan kekebalan.
#6 Tingkatkan penyembuhan dengan suplemen: konsumsi suplemen Vitamin D atau dapatkan dosis harian sinar matahari untuk melawan Covid-19.
Jangan lewatkan’ vitamin sinar matahari’ dalam perang melawan Covid-19. Vitamin D penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh.
Vitamin D adalah hormon steroid yang dibuat ketika radiasi UVB dari matahari mengenai kulit. Antioksidan, anti-inflamasi dan modulator kekebalan, membantu tubuh memerangi Covid-19.
Vitamin ini mengaktifkan sel-T dan makrofag yang penting dalam perang melawan patogen. Kekurangan vitamin telah dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru dan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi pernapasan, komplikasi umum dari Covid-19.
Walau begitu, sinar matahari harus ditambah dengan suplemen, karena kita tidak mendapat cukup asupan vitamin D dari matahari dan makanan.
Kirim Komentar