Gudeg.net - Bekerja sama dengan Faculty of Economy and Social Science University of Applied Science Osnabrück – Jerman, UKDW Yogyakarta menyusun program pelatihan manajemen perguruan tinggi yang diajukan ke Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) sebagai program Dialogue on Innovative Higher Education Strategies (DIES) dan DIES-Partnershaften mit Hochschulen in Entwicklungsländern.
Kerja sama ini juga melibatkan Universitas Wira Wacana Sumba Timur, Universitas Halmahera Maluku, dan Universitas Ottow Geissler Jayapura.
Kepala LPPM UKDW, Wiyatiningsih, yang juga salah satu penyusun program pelatihan manajemen perguruan tinggi ini mengungkapkan, proyek ini bertujuan mengatasi masalah distribusi kualitas universitas di Indonesia yang dianggap kurang merata. UKDW, lanjut Wiyatingsih, berkomitmen untuk mendampingi ketiga perguruan tinggi tersebut sebagai upaya mengembangkan ilmu dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sebagai rangkaian program kerja sama 2020 - 2023 antara UKDW Yogyakarta dan Osnabruck University of Applied Science-Germany yang dibiayai DAAD, telah diselenggarakan seminar pengayaan mengenai Kepemimpinan dan Manajemen Perguruan Tinggi yang digelar melalui platform Zoom Meeting.
Acara tersebut menghadirkan Prof. Mochamad Ashari selaku Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Prof. Rolly Intan selaku Rektor Universitas Kristen Petra Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, keduanya membagikan pengalamannya dalam memimpin dan mengelola universitas, serta memperkuat branding sehingga lebih dikenal oleh masyarakat.
Wiyatiningsih mengatakan, pada akhir tahun 2021, program akan dilanjutkan dengan konferensi dan workshop kedua yang diselenggarakan di kampus UKDW. Kegiatan yang sama akan dilakukan pada tahun 2022. Rangkaian program ini akan diakhiri dengan konferensi pada akhir tahun 2023.
Selama pelaksanaan program, peserta pelatihan akan diberikan tugas yang harus dikerjakan pada masa antar kegiatan dan dievaluasi pada saat pertemuan.
"Program ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang kompeten dalam mengelola perguruan tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan daya saing masing-masing perguruan tinggi,” tutur Wiyatiningsih dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (12/3).
Kirim Komentar