Gudeg.net – Beberapa waktu lalu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkolaborasi dengan Universitas Widya Mataram (UWM Yogyakarta), Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) mengadakan Program Pengabdian Internasional (International Community Service) dengan tema "Increasing the Economic Value of Coconut Milk Factory Waste in Malaysia".
Tim pengabdian yang terdiri dari Aris Slamet Widodo (UMY), Syamsiah (Unismuh Makassar), Puji Qomariyah (UWM), dan Bahrul Ulum (UMY) berangkat ke Selangor (Malaysia) pada 8-12 Mei 2024.
Kegiatan yang dilakukan berupa pengenalan produk hasil olah limbah ampas kelapa kepada pedagang kelapa di Pasar Basah Bukit Sentosa (Selangor, Malaysia) serta masyarakat sekitar perkebunan kelapa di sana. Saat ini produk utama perkebunan kelapa di Selangor adalah ekspor kelapa tanpa sabut dan santan segar, limbah sabut kelapa menjadi produk ekspor ikutan. Sementara limbah ampas kelapa masih belum termanfaatkan dan banyak terbuang.
Ketua tim Aris Slamet Widodo (UMY) menjelaskan bahwa pengabdian internasional tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi institusi dan individu, namun juga untuk memberikan kontribusi pada pembangunan global yang berkelanjutan.
“Melalui pengabdian internasional, kampus dapat membangun jejaringan dan kerjasama dengan institusi pendidikan dan organisasi nonpemerintah di berbagai negara. Hal ini membuka peluang untuk penelitian bersama, pertukaran mahasiswa dan staf, serta berbagai proyek kolaboratif lainnya.” jelas Aris kepada Gudeg.net melalui rilis yang diterima Sabtu (18/5) siang.
Lebih lanjut Aris menambahkan program pengabdian internasional dapat meningkatkan reputasi kampus di tingkat global. Kampus yang aktif dalam pengabdian internasional bisa meningkatkan benchmark dan berkomitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan globalisasi.
Kelapa memiki manfaat yang banyak mulai dari daun, batang pohon sampai buah yang dihasilkan. Air kelapanya mengandung potassium sodium, elektrolit, kalsium, vitamin C dan lauric acid, juga sebagai anti bacterial, nutrisi daging buah kelapa muda mengandung kalori, protein, karbohidrat, lemak, gula, serat, mangan, selenium,dan mengandung kalsium untuk daging kelapa tuanya. Daging kelapa tua menghasilkan santan yang mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai menyedapkan makanan.
Masyarakat Melayu dikenal banyak mengkonsumsi santan. Di Negara Bagian Selangor (Malaysia), kelapa merupakan salah satu komoditas penting. Disamping untuk konsumsi, santan diekspor dalam bentuk awetan yaitu santan kelapa beku dan santan bubuk. Santan digunakan sebagai bahan masakan rumah tangga sehari-hari dan berbagai makanan tradisional.
Dalam riset awal yang dilakukan oleh tim pengabdian pada akhir April di Yogyakarta dengan memanfaatkan ampas kelapa yang sebelumnya dianggap limbah dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi lingkungan serta masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan limbah tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas penghasil kelapa di Malaysia.
Ampas kelapa sering diolah kembali menjadi produk bahan makanan alternatif seperti tepung kelapa, yang dapat digunakan dalam pembuatan kue, roti, dan makanan lainnya. Tepung kelapa adalah alternatif gluten-free yang kaya serat dan nutrisi.
Puji Qomariyah (UWM) dalam penelitiannya pada pedagang di Pasar Basah Bukit Sentosa (Selangor, Malaysia) menyebutkan dari 100 butir kelapa selain santan sebagai produk utama diperoleh ampas kelapa seberat 19.50 kg sehingga diasumsikan 1 butir kelapa menghasilkan ampas kelapa 195 gram. Negara Bagian Selangor dikenal sebagai penghasil komoditas kelapa dan kelapa sawit. Separoh lebih wilayahnya didominasi oleh perkebunan kelapa-kelapa sawit.
Di dalam negeri sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 mencatat luas tanaman kelapa di Riau mencapai 520.261 Ha dan memproduksi buah kelapa 427.080 ton/tahun. Limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan adalah ampas kelapa, yang merupakan limbah dari kelapa yang sudah terpisah dari santannya, ampas kelapa merupakan hasil sampingan pembuatan santan, daging buah kelapa yang diolah menjadi minyak kelapa dari pengolahan cara basah akan diperoleh hasil samping berupa ampas kelapa.
Data Kementerian Pertanian RI menyebutkan produksi kelapa Indonesia Tahun 2021 sebesar 2,85 juta ton yang berasal dari produksi dari Perkebunan Rakyat (PR) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi kelapa di Indonesia sebagian besar berasal dari Provinsi Riau baik kelapa dalam maupun kelapa hibrida. Selama lima tahun terakhir Provinsi Riau berkontribusi 11,13% terhadap produksi kelapa dalam nasional. Riau juga berkontribusi 73,52% terhadap produksi kelapa hibrida Indonesia. Produksi kelapa di Indonesia tahun 2022 diperkirakan mencapai 2,86 juta ton. Produksi tersebut diperkirakan mengalami peningkatan selama lima tahun ke depan dengan perkiraan produksi 2,87 juta ton pada tahun 2026. Rata-rata peningkatan produksi kelapa selama lima tahun kedepan (2022-2026) diperkirakan sebesar 0,14% per tahun.
“Tim berhasil membuat beberapa cookies berbahan tepung ampas kelapa yang kaya serat dan nutrisi serta sehat karena gluten free. Ini masih dilakukan penelitian lanjutan agar ampas kelapa bisa diolah kembali menjadi tepung yang lebih halus sehingga pemanfaatan ampas kelapa menjadi tepung bisa lebih luas dan beranekaragam. Dengan potensi kelapa secara nasional, produk ini bisa untuk mengurangi ketergantungan pada tepung berbahan gandum.” pungkas Puji.
Kirim Komentar