Gudeg.net—Industri fesyen merupakan salah satu industri yang terimbas cukup signifikan di masa pandemi.
Setelah satu tahun ditekan oleh Covid-19, industri fesyen sudah mulai bangkit kembali. Berbagai pertunjukan dan pagelaran fesyen sudah kembali dilaksanakan di berbagai daerah.
Dinas Pariwisata Sleman yang memabawahi 17 subsektor, termasuk fesyen, mendukung upaya pembangkitan kembali industri ini.
“Batik dan lurik di Sleman menjadi salah satu pendorong perekonomian kreatif yang mampu menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya saat pembukaan Muslim Fashion Festival (Muffest) 2021 di Hartono Mall, Rabu (31/3).
Menurutnya, walaupun banyak yang bersifat UMKM berskala kecil dan menengah, tetapi industri ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Ia berharap pagelaran Muffest 2021 yang baru kali ini diadakan di Yogya dapat menjadi momentum bagi insan kreatif untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan di dunia kreatif terutama fesyen dan desain.
“Industri fashion adalah satu dari 17 subsektor dari ekonomi kreatif, oleh sebab itu kami mendorong dan berharap ini (Muffest 2021) ikut meramaikan aktivitas ekonomi kreatif di Sleman,” ujarnya lagi.
Pemkab Sleman telah menyediakan wadah untuk para penggiat industri kreatif agar dapat bersinergi dalam bentuk komunitas yang diberi nama Sleman Creative Society.
Selain itu, disediakan juga ruang untuk berbagai kegiatan kreatif untuk ketujuhbelas subsektor tersebut di Sleman Creative Space di Kompleks Taman Kuliner. “Kami persilakan kapan ada kesempatan untuk bersinergi,” lanjutnya.
Diwawancarai setelah pembukaan berakhir, Suci mengatakan, fesyen sebagai salah satu ekonomi kreatif memang bukan merupakan yang utama, tetapi fesyen memiliki bagian yang cukup signifikan.
“Fesyen itu cukup membantu, (seperti) suvenir, buah tangan, cukup memiliki share dalam ekonomi kreatif,” katanya.
Kirim Komentar