Gudeg.net—Wisata alam kian populer semenjak pandemi melanda. Ruang terbuka dengan udara yang segar dan pemandangan yang asri, memang menjadi alternatif yang relatif aman dan menyenangkan untuk menjauhi kerumunan.
Puncak 9, Bukit Ngisis menawarkan pengalaman camping dengan pemandangan spektakuler, matahari terbit berlatar sembilan gunung yang dapat dilihat dari berbagai penjuru, di antaranya Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Tidar, dan Gunung Widosari.
“(Di Nglinggo) Sudah ada kebun teh yang sudah viral, tapi kalau nggak ada magnet baru lagi nanti, kan, bosen,” ujar Anton Renald, Inisiator Pengelolaan Desa Wisata Nglinggo saat berbincang dengan Gudegnet pekan lalu.
Menurutnya, Puncak 9, Bukit Ngisis ini ada karena pandemi. Bukit ini merupakan area ‘bermain’ banyak pencinta alam, termasuk Anton, teman-temannya, dan pemuda sekitar. Konturnya yang berbukit-bukit juga pas untuk dipakai nge-trail.
Pemandangan matahari terbit di sini sangat menawan. Setiap ingin menikmati matahari terbit, banyak yang kesulitan mencari spot untuk berkemah. Jadilah lahan milik Pak Dukuh sekitar diberdayakan sebagai campsite.
“Di sini tempat Pak Dukuh, awalnya kecil, 1500-an (meter per segi). Sekarang pengembangannya ke atas ke Gunung Jaran, 10.000 meter. Kalau cuma buat 100 tenda cukup,” ujar Anton lagi.
Bukit Ngisis sendiri mendapat namanya dari fungsi awalnya, sebagai tempat kongko pemuda sekitar. Setelah mengerjakan kebun teh, mereka biasa bersantai di bukit ini sembari mencari angin semilir. Ngisis sendiri berasal dari kata dasar ‘isis’, yang berarti sejuk/angin sepoi-sepoi.
Operasional sejak Iduladha 2020, tempat ini menawarkan banyak spot untuk berkemah dan berfoto. Berkemah di sini tidak sesulit berkemah di alam liar. Sudah ada fasilitas kamar mandi, listrik, dan air.
Tidak hanya itu, ada pula warung makan kecil yang menyediakan berbagai makanan ndeso yang siap menolong perut yang keroncongan. Harganya pun murah meriah dan ragamnya banyak.
Makanan dihargai Rp3.000-Rp15.000 saja. Nasi sayur bisa ambil sepuasnya dengan harga Rp10.000. Menu makanan berat antara lain nila, ayam, telur, pindang, magelangan, mie nyemek, baceman, dan lainnya.
Kudapan pun tersedia di sini. Gebleg khas Kulonprogo tentunya ada. Mendoan, bakwan, pisang, timus dan singkong bisa jadi teman yang pas menemani kita menikmati pemandangan.
Minuman yang patut dicoba adalah teh lokal yang merupakan hasil bumi Nglinggo. Teh ini disangrai sendiri oleh ibu-ibu di area Nglinggo. Minuman lain pun tersedia, termasuk paket teh poci.
Desa Wisata ini terletak di Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo. Letaknya yang berada di ujung paling barat DIY ini membuat tempat ini juga dekat dari Purworejo dan Magelang.
Bukit Ngisis sudah G-maps ready, jadi jangan takut tersasar. Dari Nol Kilometer, tempat ini berjarak 38 kilometer, atau kira-kira dua jam berkendara.
Untuk berkemah di sini, disediakan berbagai macam paket tergantung kebutuhan;
Paket Sunrise Camp
Paket A (tenda, matras, fasilitas umum)
2 Orang Rp150.000
4 Orang Rp250.000
Paket B (tenda, matras, sleepin bag, 2xmakan, fasilitas umum)
2 Orang Rp250.000
4 Orang Rp400.000
Paket C (hanya sewa tempat) Rp 25.000 per orang.
Fasilitas umum yang didapatkan adalah listrik, kamar mandi, WiFi, tempat api unggun. Di luar paket tersebut kita bisa memilih paket tambahan yang disebut add-on.
Add-on yang bisa kita pilih adalah; makan dua kali, pagi dan malam Rp30.000; sleeping bag Rp15.000 per hari; kompor portabel, gas, cooking pack Rp50.000 per hari; Hammock Rp15.000 per hari, kayu bakar/api unggun Rp10.000 per ikat; dan alat BBQ+arang Rp75.000.
Kirim Komentar