Gudeg.net—Kalasan punya banyak pesona magis untuk dinikmati. Berbagai candi yang megah dan kuliner legendaris dan kekinian bisa kita temukan di Kapanewon Kalasan.
Salah satu santapan unik yang dapat kita nikmati adalah Soto Empal Kenanga. Mengapa unik? Empal yang disajikan merupakan empal kerbau yang masih jarang kita temukan di Yogya.
Sedangkan resep soto yang digunakan adalah resep soto otentik dari tahun 1936 yang diturunkan turun temurun di keluarga Tedi Salvani Wintoko, pemilik Soto Empal Kenanga.
“Si Mbah itu orang Yogya, Blunyah. Tahun 1936 pindah ke Sumatra ikut suaminya kerja di kebun kopi. Mbah jualan soto, namanya ‘Soto Jogja’,” cerita Tedi saat ditemui Gudegnet pekan lalu.
Tedi yang besar di Sumatra kembali ke Yogya pada tahun 1993 untuk sekolah. Seumur hidup, soto ala Yogya yang ia ketahui adalah soto buatan neneknya. Ia cukup terkejut karena ternyata soto di Yogya tidak sama dengan yang ia santap dari kecil.
"Kerbau karena di Sumatra gak ada sapi, jarang. Jadi memang empalnya (pakai) kerbau. Ketika aku membuat soto ini, aku memang pure mau membawa resep ini (kembali)," ujar Tedi lagi.
Tedi awalnya cukup kesulitan saat ia menguji coba resep. Halangan terbesar yang ia hadapi adalah daging kerbau yang ia dapatkan selalu tidak konsisten.
Kadang butuh tiga jam untuk memasak, kadang hingga lima jam. Hal ini yang membuatnya memutuskan untuk mengimpor daging kerbaunya dari India.
"Mungkin karena (kerbau) tidak favorit, jadi kerbau yang dipotong sedapatnya. Jadi ada yang tua, ada yang masih muda sudah disembelih," katanya.
Kualitas daging kerbau dari India ini, menurut Tedi, luar biasa. Hampir tidak ada lemaknya karena harga lemak di India lebih mahal dari pada dagingnya.
Awal operasional, orang datang karena penasaran dengan empal daging kerbau. Namun, begitu melihat ada opsi daging sapi, kebanyakan lebih memilih sapi.
"Hari pertama, penjualan empal kerbau hanya 20%, dan itu 100% take away. Hari kedua sudah ada mulai yang nyicip. Sekarang, omset kerbau sudah tiga kalinya sapi," katanya lagi.
Kini sudah memiliki tiga cabang, fenomena ini selalu terjadi setiap kali cabang baru dibuka.
Sotonya berkuah bening dan gurih dengan sohun dan tauge. Menurut Tedi, hal ini karena bumbu dipotong, tidak diiris ataupun diblender. Jadi, kuahnya ringan, macam consommé dari Perancis.
Empalnya pun empuk dan legit. Ada juga ayam goreng yang tidak kalah enak. Tedi menamai menu ini “Hayam Jack Sparrow”.
Menu ini terjadi karena Tedi merasa sayang melihat endapan bumbu dari soto dan empal yang dipastikan sedap itu terbuang sia-sia. Ia lalu berinisiatif mengambil ayam lalu mengungkep ayam tersebut.
Resep coba-coba itu ternyata menghasilkan sajian ayam yang sedap. Jadilah, Tedi memutuskan untuk menjual ayam ukuran separuh dengan citarasa asin dan citarasa manis.
Jadi, semua potongan sebelah kiri merupakan ayam goreng legit, dan semua potongan sebelah kanan merupakan ayam goreng gurih.
Asal muasal nama ayam nyelenéh itu rupanya lebih nyelenéh lagi. “Nama ‘Jek Sparow’ itu dari ‘ayam ijek separoh’ dimainkan dari Jack Sparrow,” jelas Tedi sambil tertawa. Jack Sparrow sendiri adalah nama kapten bajak laut dari waralaba Disney.
Sejak hari pertama Ramadan, tersedia ayam dan empal dalam bentuk beku atau frozen. Ada pilihan empal kerbau, babat, empal sapi 250gr seharga Rp90.000. Sedangkan Hayam Jack Sparow Legith dan Gurih seharga Rp30.000.
Sedangkan untuk soto, dengan Rp10.000 saja kita sudah bisa menikmati soto ayam, nasi, dan air mineral. Seangkan untuk soto dengan empal seharga RP15.000 saja. Sotonya saja hanya seharga Rp6.000. Sedangkan ayam Jek Sparow hanya Rp15.000.
Waktu paling pas untuk berkunjung ke sini adalah pada pagi hari dan sore hari. Buka pukul 06.00-21.00 WIB membuat tempat ini sangat nyaman untuk dikunjungi.
Tempatnya cukup luas dan terbuka dengan pemandangan sawah. Parkiran pun tidak sulit bagi pengendara motor maupun mobil. Lokasi tepatnya berada di Jalan Kenanga II No.66, Juwangen, Purwomartani, Kalasan.
Kirim Komentar