Pariwisata

Berjaya Saat Pandemi dengan Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi

Oleh : Trida Ch Dachriza / Sabtu, 24 April 2021 15:00

Gudeg.net—Pandemi yang melanda dunia memukul industri pariwisata dengan cukup keras. Virus dengan tingkat penularan tinggi ini membuat banyak destinasi wisata harus menghentikan bisnis dan layanannya sementara.

Di DI Yogyakarta, penyebaran virus tak kunjung membaik, malah dapat dikatakan memburuk. Namun, industri pariwisata tidak bisa tutup selamanya.

“Jadi, ada tiga kata kunci di masa pandemi untuk bisa bertahan, untuk jadi resilient; inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ujar Kepala Dinas Pariwsata Provinsi DI Yogyakarta Singgih Raharjo di pembukaan agenda “Merakit Breksi”, Jumat (24/4).

Menurut Singgih, kolaborasi harus dilakukan bertingkat, bukan hanya antara pemerintah dan pengelola saja.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus ikut dalam kolaborasi ini sebagai bagian dari ekonomi kreatif.

“Jadi, saya dan kepala dinas koperasi UMKM itu kadang rebutan. Mung, rebutan hal yang baik,” ujar Singgih lagi.

Ia mengatakan kepada pelaku UMKM Tebing Breksi, jika terkendala berbagai keluhan untuk melaporkan.

Hal ini agar pemerintah daerah dapat mendatangkan Kepala Koperasi UMKM untuk membantu dan mendampingi UMKM di Tebing Breksi agar produknya bisa lebih baik lagi.

Product, price, promotion,” ujar Singgih mengingatkan keberhasilan produk UMKM tergantung pada hal ini.

Pemerintah daerah DIY pun sudah mengambil langkah-langkah di awal pandemi untuk menyangga industri pariwisata agar tidak kian terperosok.

Tebing Breksi, menurut Singgih, sudah mengimplementasikan dengan baik pranatan anyar yang disyaratkan oleh pemerintah kepada destinasi pariwisata.

Masyarakat yang mengunjungi Tebing Breksi pun nampaknya sudah cukup menyadari pentingnya protokol kesehatan di tempat-tempat wisata.

Hal ini dibuktikan dengan Tebing Breksi masih menjadi kunjungan favorit walaupun di masa pandemi.

Pengelola Tebing Breksi sudah mulai berinovasi dengan melakukan banyak hal. Salah satunya rencana untuk melibatkan masyarakat dalam mengelola destinasi wisata dengan program “Dewi Sambi (Desa Wisata Sambirejo)”.

“Yang paling bisa bertahan (di masa pandemi) pertama adalah orang yang melakuakan inovasi. Yang kedua orang atau kelompok yang yang bisa beradaptasi,” kata Singgih.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    100% Musik Indonesia, Cinta Musik Indonesia.


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini