Gudeg.net- “Jika mobilitas antarkota walaupun lokal tetap terjadi pada libur Lebaran ini maka yang bisa terjadi adalah risiko peningkatan kasus Covid-19,” ujar Ahli Epidemiologi Univeritas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria Wiratama saat dihubungi Gudegnet, Rabu (28/4).
Namun Bayu menambahkan, risiko tersebut dapat diminimalisir dengan penerapan protokol kesehatan dan program 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Risiko dapat diperkecil dengan prokes dan 3M terutama ketika mobilitas ke tempat-tempat umum seperti restoran hingga mengunjungi lokasi wisata,” tambahnya.
Seperti diketahui pemerintah telah melarang pulang kampung atau mudik pada perayaan Hari Raya Idulfitri pada tahun ini dengan alasan mengurangi mobilitas masyarakat.
Larangan mudik yang diberlakukan secara nasional terbagi atas Masa Pengetatan Mudik (pra) mulai 25 April-Mei 2021, Masa Peniadaan Mudik mulai 6-17 Mei dan Masa Pengetatan Mudik (pasca) mulai 16-24 Mei 2021.
Secara akumulasi larangan mudik berlaku sejak 22 April hingga 24 Mei 2021 bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Namun disisi lain, pemerintah memperbolehkan mudik untuk daerah dalam satu provinsi atau lokal. Seperti halnya DIY, memperbolehkan warga mudik dari satu kabupaten ke kabupaten atau ke kota lainnya selama itu masih bersifat satu wilayah atau lokal.
“Dari awal memang dipertanyakan kebijakan ini, terlebih konsistensi pemerintah dalam hal mudik. Karena ada beberapa daerah yang memperbolehkan mobilitas antar kota dalam satu wilayah dan ini tetap mobilitas yang berisiko,” jelasnya.
Terkait destinasi wisata yang tetap akan dibuka oleh pemeritah pada libur lebaran, Bayu mengungkapkan, untuk tetap mempertahankan dan memberlakukan program 3M yang saat ini telah dicanangkan.
“Kalau tidak berkunjung ke tempat publik sebenarnya risikonya tidak besar tapi bila tempat wisata dibuka itu yang risiko yang tinggi dan 3M harus benar-benar diterapkan,” ungkapnya.
Mudik memang sudah menjadi tradisi jelang Lebaran, karenanya diperlukan strategi agar tidak menjadi sarana penyebaran Covid-19.
Bayu menyarankan, bila memang sulit menahan mobilitas mudik maka diberlakukan cara mudik langsung sampai lokasi tujuan.
“Bila bisa mudik tidak mampir atau berhenti di tempat umum, jadi langsung menuju ke tempat tujuan. Misalkan harus beristirahat tetaplah terapkan 3M di lokasi tersebut,” sarannya.
Kirim Komentar