Gudeg.net - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2020/2021 pada Sabtu, (29/5). Acara ini diselenggarkan secara daring melalui kanal Youtube UAJY.
UAJY mewisuda 323 sarjana dengan rincian 303 sarjana strata satu dan 20 sarjana strata dua (magister). Wisudawan dengan predikat cumlaude berjumlah 75 orang.
Sampai dengan wisuda kali ini, UAJY telah meluluskan sebanyak 48.762 sarjana dengan rincian 46.255 sarjana strata satu dan 2.507 sarjana strata dua (magister).
Mengingat pandemi Covid-19 yang masih bergulir, wisuda kali ini masih berlangsung secara daring dengan 11 orang wisudawan yang datang ke kampus untuk mewakili wisudawan tiap program studi dan satu orang mewakili program pascasarjana.
Rektor UAJY, Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan, era disruptif saat ini telah membawa banyak perubahan besar di segala aspek kehidupan manusia. Hal ini, lanjut Yoyong, menuntut kita untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, tidak terkecuali di sektor pendidikan.
Ia mengatakan, salah satu inovasi di bidang pendidikan dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim, yakni Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) pada tahun 2020.
“Kreativitas dan inovasi memang menjadi kata kunci penting untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Maka dari itu, kita semua punya peran dan tanggung jawab yang besar untuk bersama-sama berkontribusi pada masyarakat, tidak hanya di aspek pendidikan tetapi juga segala aspek pembangunan di Indonesia," kata Yoyong dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/6).
Dalam wisuda tersebut, Angela Irena dari Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terpilih menjadi wakil wisudawan untuk memberikan sambutan.
Angela lulus sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi dengan predikat cumlaude. Wisudawati kelahiran Pontianak, 15 Maret 1999 ini meraih IPK 3,83.
“Kemanapun kita pergi, ingatlah bahwa dalam otak kita harus ada semangat unggul, dalam hati kita harus ada semangat inklusif, dalam jiwa kita harus ada semangat humanis, dan dalam perilaku kita harus ada semangat berintegritas,” ungkap Angela.
Kirim Komentar