Gudeg.net - Perupa sekaligus penulis Alim Bakhtiar memamerkan karya-karya ilustrasi buku dalam pameran bertajuk "Wajah Buku" yang diselenggarakan di Miracle Art Prints, Suryodiningratan. Pameran ini berlangsung 3-17 Juni 2021.
Pengunjung dapat menikmati lebih dari 30 ilustrasi buku terpilih. Karya-karya tersebut dipajang dalam pigura kaca berbagai ukuran. Rata-rata karya berukuran A3, namun ada juga yang berukuran A2.
Syahrizal Pahlevi, pemilik Miracle Prints, menerangkan, ilustrasi Alim bergaya realis, kaya warna, detail, dengan ornamentik Jawa yang kental.
Ia mencontohkan ilustrasi novel karangan Alim sendiri yang berjudul Sriti Wani. "Ilustrasi-ilustrasinya dapat membuat nglangut penikmatnya berimajinasi ke mana-mana, melampaui cerita novel itu sendiri," kata Syahrizal dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (4/6).
Alim Bakhtiar di depan karyanya (Dok. Miracle Prints)
Novel tersebut baru saja mendapatkan hadiah utama dari sebuah platform novel Kwikku, yang cukup dikenal di kalangan pengarang. Kemenangan tersebut, menurut Syahrizal, turut melambungkan nama Alim Bakhtiar sebagai perupa-pengarang yang layak 'diwaspadai'.
"Ditambah sosoknya sendiri selama ini dikenal kritis dalam menyikapi masalah sosial dan perpolitikan di Indonesia. Lengkap sudah ia adalah salah satu seniman yang berbahaya," kata Syahrizal.
Dalam pameran ini, Alim juga memajang buku-buku yang memuat ilustrasinya tersebut. Dengan adanya buku-buku tersebut, lanjut Syahrizal, pengunjung menjadi dapat membandingkan serta merasakan, karya asli dan karya ilustrasi yang sudah menjadi bagian buku, yang sebelumnya melalui proses lay out, cetak dan binding.
Rata-rata karya yang dipamerkan adalah ilustrasi yang dibuat berdasarkan pesanan penerbit. Alim, kata Syahrizal, sekalipun memiliki pengalaman panjang dengan dunianya, tidak luput dari tarik menarik antara kepentingan 'pengarang-penerbit dan ilustrator' dalam mewujudkan sebuah kolaborasi.
"Adakalanya dalam kolaborasi tersebut porsi sang ilustrator sangat besar sehingga ia mampu menggiring arah ilustrasi yang akan dibuatnya sekehendak hati dan perasaannya. Namun, seringkali juga porsi sang ilustrator harus diperjuangkan kuat karena harus berbagi ketat dengan porsi penerbit (dan penulis) yang biasanya menuntut banyak. Di situlah, dalam tarik-menarik itulah ilustrasi-ilustrasi Alim lahir," kata Syahrizal.
Kirim Komentar