Gudeg.net- Wacana karantina wilayah atau Lockdown yang digulirkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk Yogyakarta akan berhasil bila dibarengi 3T dan 5M.
Hal tersebut diungkapkan oleh ahli epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama saat dihubungi Gudegnet, Senin (21/6).
“Lockdown tidak akan berhasil tanpa penguatan 3T yaitu pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) di masyarakat,” Bayu Satria.
Kenaikan kasus positif Covid-19 ini menurut Bayu, bukan disebabkan varian baru saja, namun karena masyarakat telah abai akan protokol kesehatan dan tidak membatasi mobilisasi.
“Kenaikan saat ini wajar saja terjadi, ini muliti faktor yaitu karena masyarakat sudah mengabaikan prokes 5M ditambah kurangnya pengawasan di lapangan,” tuturnya.
Selain itu, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro juga harus dievaluasi terlebih dahulu, bukan hanya sekedar diperpanjang.
Bayu mengungkapkan, PPKM Mikro jangan hanya diperpanjang namun harus dicari kendala gagalnya kebijakan tersebut di masyarakat.
“Selain masalah 5M yang tidak dijalankan masyarakat, ada peran pemerintah yang kurang disana terutama soal lawan hoaks dan orang-orang yang suka menyebarkan informasi salah,” ungkapnya.
Untuk itu Bayu meminta kepada Pemerintah untuk tidak terburu-buru mengambil kebijakan karantina wilayah atau lockdown.
“Harus ada dasar yang jelas dari data maupun lainnya termasuk aspek epidemiologinya. Yang sering terjadi adalah kebijakan diambil tanpa pertimbangan yang jelas kemudian tidak pernah dievaluasi,” pintanya.
Data terakhir yang dikeluarkan oleh Satuan Tugas Penangann Covid-19 DIY mencatat, pada Minggu (20/6) jumlah total kasus positif Covid-19 DIY adalah 52.641 kasus.
Salah satu cara untuk menghentikan peningkatan kasus Covid-19 menurut Bayu, yang terpenting saat ini adalah membatasi mobilitas masyarakat.
“Peningkatan akan terus terjadi sampai pergerakan masyarakat bisa dikendalikan dan semua sumber kasus dengan kontak erat juga harus bisa segera ditemukan dan diambil langkah isolasi,” tuturnya.
Karena itu Bayu mengimbau agar masyarakat untuk sementara waktu membatasi pergerakan atau mobilitas agar dapat menekan angka peningkatan dan penyebaran Covid-19.
“Kurangi juga aktivitas berkumpul yang tidak terlalu penting terlebih dengan orang dari luar wilayah dan perketat pengawasan kampung dan desa masing-masing,” imbaunya.
Kirim Komentar