Seni & Budaya

Nadiah Bamadhaj Gelar Pameran 'The Submissive Feminist'

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Rabu, 23 Juni 2021 16:00
Nadiah Bamadhaj Gelar Pameran 'The Submissive Feminist'
Pameran "The Submissive Feminist" di Kiniko Art, Jalan Kalipakis Rt05/II, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul - Gudegnet/ Wirawan K

Gudeg.net - Kiniko Art dan A + Works of Art menyelenggarakan pameran Nadiah Bamadhaj yang bertajuk "The Submissive Feminist" pada 5-26 Juni 2021. Pameran ini berlangsung di Kiniko Art, Jalan Kalipakis Rt05/II, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.

Dalam katalog pameran, Nadiah menyampaikan, pameran ini hadir dari sebuah periode kalibrasi ulang dalam hidup dan karirnya. 

"Judul The Submissive Feminis menyarankan upaya untuk menelaah dan merenungkan peran saya selama periode ini. Sebagai seseorang yang menghabiskan seluruh hidup mempercayai kesetaraan fundamental antara perempuan dengan laki-laki--kepercayaan ini telah menjadi dasar pengkaryaan saya--saya menemukan bahwa ironisnya, saya menjadi tunduk terhadap ekspektasi orang lain," paparnya.

Nadiah menggunakan arang dan paper collage sebagai media berkarya. Ia menyobek kertas menjadi strip-strip, setelah itu ia menambahkan arang dengan spons kering. Ia telah menggunakan teknik ini selama bertahun-tahun. 

Begitu masuk, pengunjung akan menjumpai karyanya yang berjudul "Emphaty and Narcisissm. Dalam karya tersebut ia mengkombinasikan elemen biner, emphaty dan narcissm yang ia representasikan dalam dua potret yang menghadap ke atas dan ke bawah. 

Karya lain, berjudul sama dengan tajuk pameran, "The Submissive Feminist". Karya ini terdiri dari lima bagian. "Ide di balik karya ini adalah apa yang saya alami selama pandemi. Semacam analisis mandiri tentang di mana saya berada dalam karir saya, hal-hal yang perlu saya ubah, dan hal-hal yang perlu saya telaah mengenai diri saya, sebagai seorang seniman dan dalam praktik tertentu yang saya jalani," terangnya dalam kanal Youtube-nya. Ia juga memamerkan "Patrem", "Kain Adalah Doa", dan "The Unlearning". 

Nadiah Bamadhaj lahir di Malaysia pada 1968, bertempat dinggal di Yogyakarta. Repertoarnya juga mencakup patung, situs-instalasi khusus, video digital dan cetak.

Ia terlatih sebagai pematung di Canterbury School of Fine Arts, Selandia Baru. Karya seninya saat ini berfokus pada seluk beluk kehidupan sosial di Indonesia masyarakat, menggunakan figur, flora dan fauna, batik motif, mitologi, dan arsitektur untuk mengartikulasikan pengamatannya. 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini