Gudeg.net—Rapat Koordinasi Pimpinan Perangkat Daerah (Rakorpimda) Sleman bulan Juni pada Rabu (23/6), menyoroti masalah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sleman yang tengah mengalami kenaikan dan kebijakan yang diambil.
Dalam rapat tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebutkan bahwa masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, salah satunya dengan tidak menggelar kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.
“Pada dasarnya acara seperti hajatan, pernikahan, takziah, pengajian, itu masih boleh, tapi harus izin dulu ke gugus tugas Covid-19 di kalurahan,” ujarnya, seperti yang tertulis dalam keterangan resmi yang diterima Gudegnet, Rabu (23/6).
Kustini juga mengaku telah berkonsultasi dengan Gubernur DIY terkait pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka.
Dalam pembicaraan tersebut, ia mengusulkan Kabupaten Sleman tetap bisa menjalankan belajar-mengajar secara luring pada tahun ajaran baru ini.
Gubernur DIY Hamengkubuwono X telah menetapkan pembelajaran tatap muka, yang semula direncanakan mulai di bulan Juli 2021, dibatalkan karena angka penyebaran Covid-19 di DIY kian meninggi.
Kustini mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait kondisi di lapangan ketika pembelajaran dilakukan secara luring nantinya.
“Jumlah siswa yang masuk akan dibatasi 25 persen saja,” ujar Kustini.
Hal serupa juga berlaku di sektor pariwisata. Menurut Kustini, kegiatan pariwisata di kabupaten Sleman tetap dibuka, tetapi dengan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 25 persen.
Ia berharap, dengan masih dibukanya sektor pariwisata ini, perekonomian di tengah masyarakat tetap bisa tumbuh.
Kirim Komentar