Seni & Budaya

Sarasehan City of Philosophy: Melestarikan Warisan Tak Berarti Menghentikan Pembangunan Kota

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Rabu, 30 Juni 2021 10:03
Sarasehan City of Philosophy: Melestarikan Warisan Tak Berarti Menghentikan Pembangunan Kota
Dok. Pemkot Yogyakarta

Gudeg.net - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar forum sarasehan bertema "City of Philosophy: Kota Yogyakarta Menuju Warisan Dunia" pada Jumat (25/6), bertempat di Royal Malioboro Hotel, Yogyakarta. 

Forum ini diselenggarakan Pemkot Yogyakarta sebagai tidak lanjut dan dukungan atas pengusulan Sumbu Filosofi oleh Pemda DIY, untuk menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia Tak Benda ke UNESCO.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, S.Sos., M.M. dalam keterangan tertulis, menyampaikan, acara ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komperhensif mengenai pemaknaan Sumbu FIlosofi DIY. 

Selain itu, acara juga diharap dapat memberikan gambaran mengenai upaya yang telah dilakukan, untuk menjadikan Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Acara ini, lanjutnya, juga digelar sebagai wadah diskusi dalam rencana penyusunan strategi untuk mengintegrasikan Sumbu FIlosofi dalam kebijakan penataan Kota Yogyakarta di masa depan.

Edy Suandi Hamid, M. Ec, salah satu narasumber, menyampaikan, munculnya gagasan pengusulan Sumbu FIlosofi di Yogyakarta sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO terinspirasi dari Kota Kazan di Rusia dan Stonehenge di Inggris. 
Kota-kota tersebut, lanjutnya, berhasil melestarikan heritage, tata kota, sehingga ditetapkan sebagai Kota Budaya Dunia oleh UNESCO.

Sementara itu, Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si, Paniradya Pati Keistimewaan DIY mengatakan, melestarikan Kota Yogyakarta sebagai Warisan Dunia bukan berarti menghentikan perkembangan kota dan pembangunan ekonomi.

Perkembangan Kota Yogyakarta, menurutnya, perlu memperhatikan upaya pelestarian nilai-nilai budaya dan situs-situs dalam sumbu filosofi DIY. 

"Sebagai kota yang telah dirancang dengan nilai-nilai budaya, inti Kota Yogyakarta perlu dijaga agar memiliki nuansa ruang (sense of place) yang berbeda dari kota-kota modern lain di berbagai belahan dunia," katanya. 

Dalam acara tersebut, hadir pula antara lain GKR Mangkubumi, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M (sekretaris Daerah Kota Yogyakarta), dan Prof. Edy Suandi Hamid, M.Ec (Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta). 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini