Gudeg.net - Mahasiswa UNY, Nuraida Mahmudatul Latifah mengembangkan olahraga yang dimodifikasi, yang memungkinkan siswa bermain sambil belajar tentang alam yang ada di sekitar mereka.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan tersebut terlibat dalam Kampus Mengajar, agenda yang diinisiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Agenda tersebut bertujuan memajukan pendidikan sekolah dasar di daerah terdepan terluar dan tertinggal.
Nuraida ditempatkan di SD N Gadingsari 2 Kecamatan Pakem, Bondowoso, Jawa Timur di lereng Gunung Argopuro. Ia memilih cara belajar di alam tersebut sebagai acuan belajar anak selama masa pandemi.
“Mereka yang sudah bosan belajar di rumah harus disegarkan pikirannya melalui hal-hal positif dan membangun supaya lebih terarah dengan adanya pengetahuan dan penyampaian dengan cara yang baru” katanya, seperti dikutip laman UNY, Selasa (6/7).
Mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi tersebut mengusung tema ‘Giri Wana Rally’ yang dipopulerkan dalam kegiatan kepramukaan.
Nuraida mengajak peserta didik untuk mengenal lingkungan hutan secara menyeluruh, dengan pengenalan cara survive di alam bebas dan kekuatan mental serta fisik yang harus selalu prima. Secara tidak langsung, hal ini juga sebagai bentuk kecintaan pada kekayaan alam.
Ia membagi kegiatannya menjadi tiga tahap, yakni pengenalan, persiapan fisik, dan penerjunan ke lapangan. Tahap pengenalan meliputi pengenalan tali-temali, cara mengatasi hipotermia, perbekalan P3K, serta pengenalan flora dan fauna hutan.
“Jadi siswa sudah mempunyai pedoman tentang bagaimana cara yang aman dalam menangani keadaan-keadaan yang sekiranya mendesak pada saat di lapangan,” katanya.
Sebelum penerjunan ke lapangan, tahap berikutnya yakni persiapan fisik yang meliputi senam hingga pemanasan dasar yang dikemas dalam permainan.
Menurutnya, ini adalah sebuah bahan ajar pendidikan jasmani yang menyenangkan, membuat anak tidak cepat merasa bosan dengan memadu padankan antara olahraga, sains dan survival.
Kirim Komentar