Seni & Budaya

Ini Para Penampil Artjog Daily Performance 2021 dan Penampilannya

Oleh : Trida Ch Dachriza / Kamis, 29 Juli 2021 10:00
Ini Para Penampil Artjog Daily Performance 2021 dan Penampilannya
Eka Wahyuni (kanan) dan Rianto, penampil di panggung Daily Performance Artjog MMXXI – Time (to) Wonder/Dok. Artjog

Gudeg.net—Program Daily Performance Artjog MMXXI – Time (to) Wonder kali ini mengambil tema besar “Stage Are Time Machine: Hack The Limit”.

Menurut B.M. Anggana, Kurator Performance Artjog MMXXI, kehadiran penampil dalam Artjog Daily Performance dikerangkai dengan pendekatan kuratorial Dramaturgi Peretasan.

Berikut sejumlah penampil yang akan muncul di Pendopo Ajiyasa, Kompleks Jogja National Museum.

Pada bagian pertama, akan hadir karya-karya yang meretas beberapa wacana praktik ketubuhan. Putri Manjo akan mencoba meretas kembali tubuh tarinya yang telah vakum dari praktik koreografi.

Peretasan praktik koreografi juga dilakukan oleh Encik Pebri yang bercuriga tentang bagaimana relasi kuasa tubuh gender beroperasi dalam praktik kebudayaan, secara spesifik pada praktek kerja penciptaan tari.

Sport Club Magnetism yang diiniasi oleh Whanny Dharmawan bersama para aktor dan nonaktor, menjadi wujud lain upaya peretasan praktik ketubuhan.

Selain itu. tampil pula dua karya tari yang mencoba meretas identitas atas tubuh. Otniel Tasman menyajikan pemaknaan kembali perjalanan tubuh Lenggernya, bagaimana memandang tubuh lepas dari identifikasi gender.

Di sisi yang berbeda, Siska Aprisia bergulat dengan identifikasi ‘tubuh yang selesai’ dan ‘tubuh yang belum selesai’ lewat praktik Silat Ulu Ambek, sebuah silat tradisi Minangkabau yang hanya boleh dilakukan oleh laki-laki.

Berikutnya adalah para peretas persepsi pengalaman atas waktu. Dengan adanya karantina berkepanjangan, koreografer Eka Wahyuni menawarkan penjelajahan demistifikasi tubuh atas perasaan-perasaan yang timbul akibat pergeseran realitas ruang dan waktu.

Teater Sophiyah akan menghadirkan pengalaman waktu yang linear dan statis hadir di karyanya. Selanjutnya, FJ Kunting akan menampilkan 3 nomor performance art dengan durasi yang berbeda-beda.

Niskala band post-rock asal Yogyakarta justru mengajak penontonnya mengalami perasaan lain: menjadi utuh dan berani. Band ini menampilkan sajian musik instrumental yang menghadirkan musik sebagai sesuatu yang melampaui kata-kata.

Meski di rute yang agak berbeda, tiga karya berikutnya juga tergolong peretas persepsi waktu. Pertama ialah Dalam Pencarian Ruang yang Hilang, karya teater dari The Museum of Lost Space yang berupaya menyingkap betapa ruang sosial dan sejarah di Yogyakarta memproduksi sadisme yang lantas membentuk subyek-subyek ‘klitih’.

Kedua ialah VORD Electric String Quartet, sebuah grup musik instrumental yang berasal dari Yogyakarta yang memainkan berbagai jenis musik dalam format kuartet gesek.

Ketiga adalah Wayang Ukur ciptaan Ki Sigit Sukasman yang hadir di perhelatan Artjog tahun ini sebagai karya rupa di ruang pamer dan juga karya pertunjukan di atas pangggung.

Sekarang kita bergerak ke peretasan berikutnya, yakni spekulasi-spekulasi pemanggungan yang meretas kembali situasi kepenontonan.

Kewajiban menjaga jarak memunculkan aturan adanya jarak satu meter antarpenonton ketika menyaksikan pertunjukan.

“Kondisi semacam ini tentu tampak ganjil ketika berhadapan dengan pertunjukan yang praktiknya telah terbiasa dengan ruang dan kondisi publik tertentu,” ujar Anggana.

Kelompok musik Prontaxan dan Kelompok sandiwara berbahasa Jawa Sedhut Senut. Sedhut Senut terbiasa berpentas keliling kampung dan melebur diri dengan masyarakat, sedangkan Prontaxan terbiasa dengan kerumunan penonton layaknya sebuah pesta.

Kejenakaan Sedhut Senut dan hingar-bingar Musik Prontaxan memunculkan harus mencari cara meretas penampilannya untuk memunculkan kecairan-kecairan yang biasa mereka lakukan.

Gymnastik Emporium menghadirkan Senam Keragaman Jasmani 2020 yang merupakan parodi tubuh-tubuh optimis ala orde baru, sebuah produksi karya yang berdiri di antara seni tari dan gerak senam.

Di sisi lain, Jenar Kidjing Berkolaborasi bersama aktor dan fotografer Ulet Ifansasti dalam meretas situasi kepenontonan melalui serangkaian instruksi performatif.

Karya Ghost Light dalam format pertunjukan akan dibawakan Proyek Kodok Ijo. Ghost Light juga merupakan tubuh paralel dari karya instalasi Ghost Light dari Timoteus Anggawan Kusno.

Ghost light merupakan istilah bagi sebuah tradisi lama di mana menyalakan satu bola lampu yang tetap dibiarkan bersinar di atas panggung setelah panggung gelap, kosong dari siapapun.

Terakhir adalah peretasan atas jarak, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik melalui kolaborasi empat seniman yang belum pernah bekerja sama sebelumnya.

Pertama ialah kolaborasi Harsya Wahono (pelaku musik, komposer, sound designer) dengan Abdi Karya (seniman pertunjukan, pegiat teater, dan manajer seni). Wahono dan Abdi memiliki kesamaan identitas kultural yang melekat ditubuh keduanya ketika berada di atas panggung, yaitu sarung.

Keduanya tinggal di provinsi yang berbeda, dibutuhkan metode kerja jarak jauh sebelum akhirnya bertemu secara fisik pada hari pertunjukan.

Kolaborasi kedua ialah Lintang Radittya (seniman bunyi, dan instrument builder) dengan Silir Wangi (penyanyi, sinden, penulis lagu). Keduanya dapat dikatakan bergerak pada praktik seni olah bunyi, tapi sesungguhnya ada yang berjarak dari praktek keduanya.

Peretasan jarak secara lebih kompleks terjadi pada pertunjukan tari Rianto dan Rumah Lengger Banyumas. Dalam memproses pertunjukan Rumah Lengger, Rianto justru melakukan kerja koreografi serta kehadiran pascapertunjukan secara virtual.

Selain itu, ada pula penampilan dari Punyik, Pebri Irawan, WhaniDProject, dan Siska Aprisia.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini