Seni & Budaya

Artjog Daily Performance: Pergulatan Lintas Jiwa dalam Penampilan Rianto dan Rumah Lengger Banyumas

Oleh : Trida Ch Dachriza / Rabu, 01 September 2021 20:00
Artjog Daily Performance: Pergulatan Lintas Jiwa dalam Penampilan Rianto dan Rumah Lengger Banyumas
Penampilan Lengger Lanang dari Rumah Lengger Banyumas di Artjog Daily Performance 2021, Minggu (29/8)-Gudegnet/Trida

Gudeg.net—Pertunjukan hari terakhir di program Daily Performance Artjog dipersembahkan oleh Rianto feat Rumah Lengger Banyumas di Pendopo Ajiyasa, Jogja National Museum, Minggu (29/8).

Penampilan ini apa yang disebut oleh kurator pertunjukan Artjog, BM Anggana, sebagai peretasan jarak. Kolaborasi dua tari ini dilakukan jarak jauh karena Rianto berada di Tokyo, Jepang.

Di panggung secara fisik adalah penampilan Rumah Lengger Banyumas. Ada yang istimewa dari lengger ini. Alih-alih ditarikan oleh perempuan, penampilan ini ditarikan oleh laki-laki. Mereka menyebutnya lengger lanang.

Penari-penari andal ini tidak kalah luwes dari rekan perempuannya. Mereka memakai baju tradisional berbentuk kemben, berdandan, lengkap dengan sanggul. Menyaksikan transformasi  mereka di atas panggung meupakan momen yang cukup magis.

Sama seperti pertunjukan lengger tradisional, mereka mengambil penonton laki-laki untuk menari bersama. Di antara penonton yang ‘ditarik’ menari ada perupa Nasirun, maestro tari Didi Nini Thowok, dan Bambang Paningron.

Pertunjukan Rumah Lengger Banyumas memiliki talian dengan karya tari kontemporer Rianto. Dua-duanya bercerita tentang tubuh laki-laki yang mengalami peralihan, berdiri di tengah-tengah dan segala prasangka orang lain.

Dalam ceritanya, walaupun disampaikan secara jenaka, mempertanyakan berapa banyak ruang yang kita biarkan sendiri untuk bernavigasi antara pria dan wanita? Bisakah kita menerima cara lain dalam memandang gender, sebagai sesuatu yang tidak diatur, tetapi lebih cair dan hidup?

“Cerita ini meriwayatkan perjalanan seorang penari, atau lengger lanang, yang dari masa ke masa tergerus dengan masuknya budaya atau seni yang kekinian di era digital. Namun ada beberapa penari lengger lanang ini tetap bertahan walaupun dia harus menerima cercaan terkadang menerima stigma-stigma yang negatif dari berbagai pihak. Kadang dikatakan banci kek, ini kek, dia tetap mempertahankan kearifan lokal budaya Banyumas,” ujar Sukrisman Wirya Atmaja, salah satu penampil dan kru Rumah Lengger Banyumas saat berbincang dengan Gudegnet seusai penampilan, Minggu (29/8).

Penari lengger lanang sudah sangat jarang. Di Rumah Lengger Banyumas, walaupun ada regenerasi, penari lengger lanang hanya ada sekitar tujuh. Jumlah ini sudah keseluruhan lintas generasi. Mereka pun sudah tersebar di kota lain karena bekerja atau kuliah.

Rianto merupakan salah satu dari penari lengger lanang. Ia pertama kali dikenal orang secara luas dari penampilannya di film “Kucumbu Tubuh Indahku” besutan Garin Nugroho. Film mengenai kisah hidupnya ini meraih delapan Piala Citra dan dinominasikan untuk Piala Oscar 2020.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini