Gudeg.net- Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan lomba penulisan naskah drama sejarah Kota Yogyakarta. Lomba dalam rangka pembinaan dan pengembangan kesejarahan ini sudah dimulai sejak 16 Juli dan akan berlangsung hingga 20 Agustus 2021.
“'Lomba Penulisan Naskah Drama Sejarah Lokal ini diselenggarakan dalam rangka melestarikan serta mengembangkan sejarah, khususnya sejarah lokal yang ada di Kota Yogyakarta,'' ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti, pada keterangan tertulisnya yang diterima Gudegnet, Minggu (1/8).
Lomba akan diselenggarakan secara sistem online atau daring dan dapat diikuti oleh masyarakat umum dan pelajar. Untuk tema lomba adalah Sejarah Lokal Kota Yogyakarta dan peserta merupakan warga Kota Yogyakarta yang dibuktikan dengan KTP/KIA,SIM, Kartu Keluarga (KK) atau dokumen lainnya.
Yetti menjelaskan, peserta harus dapat menguraikan keterkaitan judul sejarah lokal yang dipilih dengan konten cerita dan harus memuat latar belakang dan kronologi peristiwa itu sendiri.
Naskah disuguhkan dalam bentuk dialog dengan bahasa yang ringan dan komunikatif. Peserta dapat juga berimajinasi dan berkreatifitas dalam menyuguhkan jalan cerita.
“Tak hanya itu, hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap peserta adalah naskah drama yang dikirim harus asli dan belum pernah dipublikasikan di media apapun," jelasnya.
Karya dikirimkan dalam bentuk soft file melalui e-mail paling lambat tanggal 20 Agustus 2021 pukul 24.00 WIB. Sedangkan untuk print out naskah dikirim ke kantor Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta paling lambat 21 Agustus 2021.
Akan dipilih tiga pemenang utama dan tiga nomine dengan total hadiah 18 juta. Untuk Juara 1 akan mendapatkan uang tunai 5 juta rupiah, juara kedua 4 juta rupiah, sedangkan juara ketiga 3 juta rupiah. Sedangkan tiga nomine masing-masing berhak mendapatkan uang tunai 2 juta rupiah.
Seluruh pemenang juga akan mendapatkan sertifikat dan trofi. Pengumuman pemenang lomba rencananya akan diumumkan pada 3 September 2021.
''Harapannya melalui kegiatan penulisan naskah drama, ide-ide baru sejarah lokal dapat digali dan disajikan dengan lebih menarik dan fleksibel,'' jelasnya.
Kirim Komentar