Gudeg.net - Sekelompok mahasiswa UNY menciptakan alat pengusir burung di sawah. Alat tersebut dapat bekerja secara otomatis, dengan memanfaatkan energi matahari.
Mereka adalah Wolly Dwi Parma dan Chalik Nopa Saputra prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Nadya Putri Kurniasari prodi Pendidikan Teknik Elektro, Sintya Marissa prodi Pendidikan Teknik Sipil serta Sherly Hariyanti prodi Pendidikan Kimia.
Menurut Wolly Dwi Parma, pembuatan alat ini berdasarkan keprihatinan atas kelelahan petani dalam mengusir burung menggunakan metode manual dengan kaleng dan tali.
Alat tersebut memiiki kelemahan, yaitu petani harus mengoperasikannya terus menerus untuk mengusir burung. Sementara jika petani tidak pergi ke sawah, tidak ada yang mengoperasikan alat tersebut.
Alat ini menggunakan panel surya untuk menghasilkan energi untuk baterai, dirancang untuk membantu para petani di wilayah Sleman, Yogyakarta.
“Petani cukup duduk tenang saat mengoperasikannya dan tidak perlu memindahkan alat ini secara manual sekaligus hemat energi,” kata Wolly, sebagaimana dikutip laman uny.ac.id, Selasa (3/8).
Chalik Nopa Saputra menambahkan, bahan yang dibutuhkan yaitu Arduino Uno, servo torsi, baterai, lonceng, panel surya dan adaptor.
Sherly Hariyanti memaparkan, panel surya akan menangkap sinar matahari yang menjadi alat utama pengisian pada baterai, menjadi sumber tegangan pada arduino dan servo.
“Ketika tombol on dinyalakan, arduino akan menggerakkan servo yang telah diprogram” ujar Sherly. Servo kemudian akan menggerakkan tali yang sudah terpasang pada sawah dengan diberi sebuah lonceng. Gerakan tali tersebut akan menghasilkan sebuah suara yang akan mengusir burung.
Sherly mengatakan, pembuatan alat ini membutuhkan dana sekitar Rp 2,6 juta, di mana anggaran terbesar ada pada pembelian panel surya dan adaptornya.
Karya ini berhasil meraih penghargaan International Invention Competition for Young Moslem Scientists 2021 di Bandung belum lama ini. Hal ini sesuai dengan agenda pembangunan berkelanjutan UNY dalam bidang pendidikan berkualitas dan ketahanan pangan untuk mengakhiri kelaparan.
Kirim Komentar