Gudeg.net—Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul mengadakan Haul Kumadeging Kalurahan Genjahan 109 tahun di Balai Kalurahan Genjahan, Sabtu (28/8).
Mengusung tema “Mbangun Deso Nganti Temoto”, tahun ini haul dilaksanakan secara sederhana.
Acara ini dihadiri oleh Raden Mas Kukuh Hertriasning atau Gusti Aning sebagai salah satu cicit Hamengkubuwono VIII, Wakil Bupati Heri Susanto, Lurah Se-Kapanewon Ponjong, Forkopimkap Ponjong, dan Kepala Kundha Kabudayan Gunungkidul dengan mengenakan pakaian adat Jawa.
"Kami selaku pemerintah daerah mengapresiasi bahwsanya nguri-uri budaya ini penting, terlepas dari apapun yang terjadi saat ini, monggo sama-sama guyub rukun, dan sesuai yang dikatakan Raden Mas Kukuh tadi bahwasanya Ponjong ini punya sejarah panjang,” ujar Wabup Heri Susanto sebagaimana dilansir dari gunungkidul.kab.id.
Ia juga mengatakan bahwa Genjahan memiliki potensi budaya yang luar biasa. Heri mengajak untuk bersama-sama membangun Gunungkidul dan mengupayakan Desa Genjahan untuk menjadi sebuah ikon budaya sebagai sejarah cikal bakal Gunungkidul.
“Nanti akan terus kita gali kita tampilkan sebagai budaya yang layak dikonsumsi wisatawan mancanegara maupun domestik," katanya lagi.
Ritual doa haul dipimpin langsung oleh Gusti Aning kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Gusti Aning memberikan arahan untuk memotong tumpeng dari bawah bukan dari atas, karena secara filosofis bagian atas tumpeng terdiri dari satu butir nasi yang merupakan simbol dari Tuhan yang Maha Esa.
Setelah acara selesai, Wakil Bupati dan Gusti Aning yang didampingi Lurah Genjahan Agung Nugroho melihat aset budaya berupa keris yang ada di Balai Kalurahan Genjahan.
Kirim Komentar