Gudeg.net—Mengikuti jejak kesuksesan di Artjog 2020: Resilience, program Artcare kembali diadakan tahun ini.
Program ini melibatkan ratusan seniman yang menghadirkan karya dua dimensi berukuran kecil untuk dijual dan hasilnya disumbangkan untuk seniman terdampak pandemi.
“Kita berhasil mengumpulkan 21 paket selama Artjog, dan itu sudah sold out. Kita akan memikirkan besok untuk penyalurannya. Ada lagi karya format B ada beberapa (terjual). Senimannya akan mendapatkan 50 persen dari penjualannya,” ujar Heri Pemad, Direktur Artjog saat diwawancarai seusai penutupan di Jogja National Museum, Selasa (31/8).
Karya dikumpulkan dalam satu paket kolaboratif berisi berupa box set berisi 16 karya dari 16 seniman. Bentuk karya cukup beragam; lukisan, foto, kolase, drawing, sketsa, dan lainnya.
Karya dibingkai dengan passe-partout dan dijual seharga Rp15.000.000 per paketnya.
Artcare merupakan gerakan sosial yang diiniasi oleh Soboman 219 dari Yogyakarta. Komunitas ini menjadi wadah kepedulian bagi sesama melalui program sosial Artcare.
Sebagai komunitas yang mempunyai peran pada aktivitas sosial, Artcare pertama kali bergerak pada saat bencana gempa mengguncang Yogyakarta pada tahun 2006.
Pada gelaran Artjog 2020: Resilience, gerakan ini dihidupkan kembali di bawah Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya dan dihelat bersama dengan Artjog.
Hasil pengumpulan donasi tahun 2020 sebagian telah disalurkan melalui berbagai komunitas seni di Yogyakarta. Tahun ini, Artcare berupaya meningkatkan kualitasnya agar turut memberi dampak yang lebih luas pada ekosistem seni.
Kirim Komentar