Gudeg.net - Museum Sandi, Jalan Faridan M. Noto 21, Kotabaru, Yogyakarta terpilih sebagai tujuan kegiatan Wajib Kunjung Museum oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta tahun ini.
Wajib Kunjung Museum merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Sebelum masa pandemi, kegiatan ini diadakan dengan mengundang siswa-siswa sekolah ke museum-museum di Kota Yogyakarta, untuk mengenal berbagai koleksi dan cerita sejarah di balik koleksi-koleksi tersebut.
Dalam masa pandemi, Disbud Kota Yogyakarta berupaya untuk berinovasi, agar kegiatan tersebut dapat digelar dengan mengadakan pemutaran video museum dan virtual tour.
“Melalui produksi ini, kami berupaya untuk memberikan informasi seluas-luasnya mengenai Kotabaru sebagai kawasan pertama kali lahirnya sistem persandian negara. Kawasan ini menjadi tempat lahirnya Dinas Kode pada tahun 1946,” kata Kepala Disbud Kota Yogyakarta Yetti Martanti sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Sabtu (4/9).
Melalui kegiatan ini, lanjutnya, museum tersebut diharap semakin dikenal luas oleh masyarakat, sehingga dapat menaikkan minat belajar sejarah dan kunjungan museum di masa sekarang serta tahun-tahun selanjutnya.
Program ini terdiri dari dua kegiatan. Pertama, pemutaran jejak sejarah Museum Sandi yang ditayangkan di Youtube Disbud Kota Yogyakarta, Sabtu (4/9) dengan menghadirkan narasumber Kepala Museum Sandi Setyo Budi Prabowo dan seorang saksi pendirian museum saat itu, Suwardjo.
Selain itu, terdapat agenda Virtual Tour melalui instagram @dinaskebudayaankotajogja. Peserta yang beruntung akan mendapatkan cinderamata menarik dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Informasi waktu penayangan Virtual Tour ini dapat diikuti di akun Instagram @dinaskebudayaankotajogja.
Kegiatan Pemutaran Video Museum Sandi dan Virtual Tour di Instagram tidak hanya akan menampilkan berbagai koleksi yang ada di museum tersebut, melainkan juga sisi lain dari Kotabaru sebagai kawasan bersejarah. Ada pula simulasi teknik menyadap informasi yang membawa pengunjung dalam suasana kerja Badan Siber dan Sandi Negara.
Hal menarik yang ditampilkan adalah perubahan-perubahan lokasi Dinas Kode pada tahun 1940-an selama menempati kawasan Kotabaru. Kawasan ini menyimpan sejarah kelahiran persandian negara yang merekam informasi-informasi penting pasca Kemerdekaan dan Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta.
Sebagai informasi, Museum Sandi berdiri pada tanggal 29 Juli 2008 menempati lantai dasar Museum Perjuangan. Pada 29 Januari 2014 menempati lokasi baru di Kotabaru, diresmikan oleh Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Museum ini menyimpan koleksi-koleksi penting yang berkaitan dengan kode dan sandi negara.
Kirim Komentar