Gudeg.net - Empat mahasiswa UGM mengolah limbah kulit salak menjadi permen kaya gizi dan antidiabetes. Permen ini dinamakan Salacca Soft Candy.
Aulia Nur Aeni Kholisoh, salah satu mahasiswa tersebut mengatakan, ide awal pembuatan permen tersebut bermula saat melihat nasib petani salak yang terdampak pandemi, khususnya petani salak di Srumbung, Magelang.
Mahasiswa Fisipol tersebut melanjutkan, sejak pandemi, petani salak di daerah tersebut mengalami penurunan pendapatan dari penjualan salak. Padahal, salak merupakan andalan di wilayah tersebut.
Aulia bersama ketiga rekannya, Ginna Ervarizki (FIB), Nafis Muhimmatul 'Ulya dan Vera Nurohmah Indrawati (Fakultas Biologi) kemudian berupaya mencari solusi, untuk mengolah buah salak menjadi produk olahan yang tahan lama an bernilai ekonomis.
Berdasarkan literatur, mereka menemukan bahwa kulit salak mengandung zat bioaktif seperti flavanoid, fenolik, antioksidan, dan zat lainnya untuk menstabilkan kadar gula darah dengan menghambat enzim glukosidase.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan dengan bimbingan Bayu Dardias Kuniadi, SIP, MA, M.Pub.Pol, Ph.D mereka membuat peren dari sari buah dan ekstrak sulit salak. Dalam pebuatannya, ditambahkan madu murni sebanyak 38 persen untuk menambah rasa legit.
"Pemilihan madu sebagai pemanis tidak hanya menambah rasa manis saja namun madu mengandung zat antioksidan yang berfungsi sebagai imun booster di kala pandemi, kata Aulia, sebagaimana dikutip laman ugm.ac.id, Sabtu (4/9). Produk ini telah diluncurkan ke pasar seharga Rp 8000, satu kemasan seberat 50 gram.
Kirim Komentar