Gudeg.net—Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu sektor yang paling terdampak di masa pandemi Covid-19.
Sebagai wujud bentuk kehadiran pemerintah dalam mendukung UMKM, program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GernasBBI) diluncurkan pada 14 Mei 2020.
Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Webinar Digitalk dengan tema “Kiat Sukses Jualan Online”, Kamis (9/9) lalu.
Webinar ini menghadirkan narasumber seperti; Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Kemenkominfo, Septriana Tangkary; Direktur ICSB Yogyakarta, GKR Bendara; Ketua Umum Dharma Pertiwi/Ladara, Nanny Hadi Tjahjanto; Head of Public Policy and Governments Relation Tokopedia Hilmi Adrianto; dan Pelaku UMKM/Pemilik Brand Kaloka Pottery; Fransisca Puspitasari.
Berikut kiat-kiat yang disampaikan agar produk UMKM dapat sukses di pasaran.
#1 Beralih ke digital
Dewasa ini, meraih pasar yang lebih luas mudah dilakukan dengan berjualan daring. Tidak perlu mahal dan membuat situs e-commerce sendiri, ada banyak platform marketplace yang bisa digunakan.
#2 Inovasi
Jika sebelumnya sudah memiliki produk, ada baiknya memikirkan bagaimana cara mengembangkannya. Jika belum, buatlah riset kecil-kecilan mengenai produk yang dicari pembeli sebagai dasar membuat inovasi.
“Inovasi sekecil apapun itu akan sangat berarti dan sangat bisa menarik pembeli untuk membeli produk kita,” ujar Hilmi.
#3 Diversifikasi
Mudahnya berjualan daring membuat pasar menjadi sangat penuh. Dengan inovasi dan diversifikasi, kita dapat menghasilkan produk yang berbeda dari di pasaran.
Diversifikasi juga dapat berarti mengeluarkan produk yang sama sekali baru.
#4 Penamaan produk
Nama produk sangat mempengaruhi citra sebuah merk. Sesuaikan nama produk dengan target pasar yang kita tuju. Jika diperlukan, kita bisa membuat lini baru.
Seperti yang dilakukan produsen produk perawatan kulit Avoskin. Untuk menyasar pasar yang lebih muda, Avoskin mengeluarkan seri “Your Skin Bae” yang sangat dekat dengan bahasa anak muda zaman sekarang.
#6 Foto produk
Foto merupakan ‘garis terdepan’ dalam melakukan penjualan. Melalui foto produk, kita sedang melakukan ‘pitching’ terhadap calon pembeli. Gunakan foto produk asli yang tidak terlalu dibuat-buat.
Ada banyak cara mudah dan murah dewasa ini untuk menciptakan foto produk yang baik.
#7 Deskripsi produk
Beri penjelasan sedetail mungkin mengenai produk yang kita jual. Beri daftar bahan, ukuran, dan informasi lainnya yang dapat membantu calon pembeli paham betul dengan produk yang ia minati.
#8 Harga kompetitif
Tidak dipungkiri, harga selalu menjadi bahan pertimbangan calon pembeli saat akan melakukan transaksi. Jadi, perhitungkan betul harga yang akan kita berikan.
Lakukan riset kecil mengenai harga produk serupa. Jangan terlalu murah karena akan merusak harga pasar, dan jangan terlalu jauh di atas harga pasar hingga membuat calon pembeli beralih.
Harga yang terlalu murah juga kerap membuat calon pembeli curiga dengan kualitas produk.
#9 Kualitas
Menurut Fransisca Puspitasari, sebagai pemilik produk harus memikirkan kualitas produk yang dibuat, tidak hanya bagus di foto tetapi aslinya harus lebih bagus sehingga orang akan happy menerima barang yang dibeli secara daring.
Jangan sampai pembeli kecewa setelah menerima barang karena tidak sesuai seperti gambar di foto produk.
#10 Jangan terburu-buru
Selain pentingnya kualitas produk yang dibuat, Fransisca juga membagikan beberapa tips berjualan daring yang sudah berhasil diterapkan olehnya di Kaloka Pottery, “Kenali dulu produk kita, jangan terburu-buru, terus tingkatkan kreativitas, gunakan sosial media dengan baik dan bergabung dengan komunitas”.
#11 Kolaborasi
Ada banyak contoh produk di luar sana yang menggunakan kolaborasi sebagai salah satu alat pemasaran. Kolaborasi terbukti melebarkan pasar dan target pembeli.
#12 Pengalihan produk
Penjualan produk melempem walaupun telah memasarkannya dengan gencar? Tidak ada salahnya menciptakan produk baru, bahkan yang tidak berhubungan sekalipun.
Contoh klasiknya adalah Suzuki yang memulai bisnisnya sebagai produsen alat tenun. Kini, Suzuki merupakan produsen mobil terbesar kesebelas sedunia dalam hal produksi.
Kirim Komentar