Gudeg.net—Sosok dibalik santapan sarapan legendaris Gudeg Lindu, Biyem Setyo Utomo yang juga akrab dipanggil Mbah/Mbok Lindu meninggal dunia hari Minggu, 12 Juli 2020 pada umur 100 tahun.
Berita lelayu mengenai kepergiannya gencar tersebar di grup dan forum percakapan daring dan media sosial.
Dalam pengumuman tersebut Mbah Lindu dinyatakan meninggal pukul 17.52 WIB di rumahnya, di Klebengan CT VIII Blok E-6, Depok, Sleman.
Jenazah akan dimakamkan pada hari Senin, 13 Juli 2020 pukul 11.00 WIB di Makam Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Mbah Lindu meninggalkan lima orang anak; Walidjo, Lahono, Ratiyah, Musiyem, dan Jumiyem.
Siapa tidak mengenal gudeg dagangannya di bilangan Sosrowijayan, Malioboro? Berbagai lapisan umur masyarakat sudah menjadi langganan di sini.
Bagaimana tidak, Gudeg Mbah Lindu sudah ada sejak sebelum masa penjajahan Jepang. Mbah Lindu sudah berjualan sejak tahun 1940. Lebih dari 70 tahun ia menyajikan resep asli yang tidak berubah sejak awal dia berjualan.
Sejak pertengahan 2017, Mbah Lindu digantikan oleh anaknya, Ratiyah berjualan di gang di Malioboro. Kesehatannya tidak mengizinkannya untuk duduk berjualan melayani pembelinya.
Menempati pos ronda samping Hotel Grage, Gudeg Mbah Lindu buka sejak pukul 05.00 WIB pagi hingga pukul 10.00 WIB. Lokasi ini pun tidak berubah sejak Mbah Lindu pertama kali berjualan.
Kini penjual gudeg tertua itu sudah meninggalkan kita, semoga warisan kulinernya akan terus ada hingga anak cucu.
Kirim Komentar