Gudeg.net—Setelah hampir dua tahun bekerja dari rumah akibat pandemi, kini banyak usaha maupun perkantoran mulai menerapkan kembali bekerja dari kantor.
Sayangnya, turunnya aktivitas fisik selama bekerja dari rumah membuat celana kantor tidak lagi bisa dikancing.
Ini saat yang tepat untuk mulai mengatur lagi pola makan agar tidak perlu menghabiskan gaji untuk beli baju kantor baru.
Ada beberapa contoh pola makan atau diet yang populer di beberapa tahun ke belakang. Gudegnet telah mengumpulkan beberapa jenis pola diet yang dapat dijadikan referensi, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Pastikan untuk memilih yang sesuai dengan keadaan badan, ya!
1. Puasa Intermittent
Puasa intermittent memiliki siklus antara jam makan dan jam puasa yang ditentukan berdasarkan masing-masing kebutuhan badan.
Metode ini terbukti aman untuk sebagian besar orang dewasa dan ampuh dalam mengurangi konsumsi kalori. Namun, bagi mereka yang sensitif terhadap penurunan kadar gula darah, metode ini tidak dianjurkan.
2. Diet berbasis tumbuh-tumbuhan
Pola makan ini bergantung dengan konsumsi kalori yang berasal dari tanaman, buah, serta kacang-kacangan. Selain ampuh untuk menurunkan berat badan, pola makan ini juga membawa manfaat baik bagi jantung, kulit, serta beberapa pengidap kanker, tergantung jenisnya. Hanya saja, manusia juga butuh vitamin yang berasal dari hewan. .
3. Diet Rendah Kalori
Diet rendah kalori menganjurkan untuk mengurangi asupan karbohidrat ke dalam tubuh agar tubuh mengambil cadangan tenaga dari lemak jenuh. Jenis pola makan ini baik juga bagi para penderita diabetes dan kolesterol.
Agar sukses menjalankan diet ini, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein. Akibatnya, diet ini jika dijalankan tanpa berhati-hati dapat berisiko meningkatkan kadar lemak jahat akibat konsumsi makanan tertentu yang berlebih.
Pada akhirnya, mengurangi berat badan sebaiknya dilakukan dengan mengenali tubuh sendiri sebaik-baiknya terlebih dahulu. Selain itu, penting untuk tetap meluangkan waktu berolahraga sebagai ganti minimnya aktivitas kala bekerja.
Apabila masih ragu, ada baiknya untuk mengkonsultasikan masalah ini dengan ahli gizi atau nutrisi.
Sumber: Health Line
Kirim Komentar