Gudeg.net- Enam desainer muda Yogyakarta menampilkan hasil karya busananya dalam acara peragaan busana Borderless Batik di House of LM’AR Boutique, Galeria Mall, Rabu (6/10).
Para desainer muda tersebut adalah Rony Billiardo, Ayu Ghia Sugandhi, Rifky Kertabumi, Sri & Ngumri dan Rosa Farisa.
Peragaan busana yang mengangkat tema ‘Batik Millenial’ ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2021.
Ketua Panitia Peragaan Busana Lia Mustafa mengatakan, saat ini batik sudah menjadi gaya hidup dari anak-anak milenial dan dibuktikan dengan peragaan busana kali ini.
“Semua desainer fashion show hari ini adalah milenial dan pembawa busananya juga generasi milenial. Inilah bukti kontribusi mereka akan batik di masa ini,” ujar Lia Mustafa di sela-sela peragaan busana, di hari yang sama.
Lia menjelaskan, peragaan busana JIBB biasanya digelar secara marathon di seluruh kabupaten dan kota di DIY namun kali ini digelar berbeda karena masih dalam kondisi pandemi.
‘Dua tahun lalu kami masih roadshow di empat kabupaten dan satu kota se-DIY. Tapi karena sekarang masih pandemi, jadi yang digelar di sini dalam suasana yang sederhana,” jelasnya.
Pada peragaan busana ini memang tidak ada hingar bingar suara musik atau tatanan kemilau lampu yang biasanya mengantarkan para model membawakan busana. Sedangkan, untuk jalur peragaan busana atau yang dikenal dengan Catwalk pun hanya sebatas lorong jalan di lantai I Galeria Mall.
“Saat ini Yogya masih level 3 PPKM nya jadi kita harus begini. Tetap prokes, saling menjaga jarak di saat melihat fashion show ini, memakai masker dan acara dikemas sederahan.Tapi tidak menghilangkan esensi dari sebuah fashion show,” ungkapnya.
Ia berharap, situasi ini tidak membuat para desainer atau kreator muda Yogyakarta berkecil hati, harus tetap berkarya dan terus berinovasi dengan batik.
“Yogyakarta sudah menjadi Kota Batik Dunia karenanya generasi milenial diharapkan dapat terus mengembangkan, berkreatifitas dan bangga menggunakan batik,” harapnya.
Acara peragaan busana ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) DIY Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam X dan perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.
Dalam sambutannya GKBRAA Paku Alam X menyampaikan apresiasinya atas peragaan busana yang digelar secara terbatas ini.
“Peragaan busana ini luar biasa, dan terimakasih untuk Lia Mustafa yang sudah mempersiapkannya dengan baik, Jangan lupa kita tetap harus prokes karena Yogyakarta masih pada tahap PPKM Level 3,” kata istri dari orang nomor dua di DIY itu.
Kirim Komentar