Gudeg.net - Pameran bertajuk If Walls Could Speak #2 diselenggarakan pada 31 Oktober-30 November 2021. Pameran ini merupakan bagian dari peluncuran galeri MayinArt yang berlokasi di Perumahan Sonodewu Baru 446, Yogyakarta.
Galeri tersebut memamerkan 40 karya dari 22 seniman dengan berbagai gaya, mulai dari realisme hingga karya instalasi 3D.
Seniman yang terlibat yakni AT Sitompul, Budi Ubrux, Choerudin Roadyn, Deddy PAW, Elisa Faustina, Fatoni Makurodi, Fery Eka Chandra, Giring Prihayatsono, Heri Cahyono, Hono Sun, Husin Hasibuan, Irwanto Lentho, Januri, Joko Sulistyono, Kadek Marta Dwipayana, Klowor Waldiono, Mulyo Gunarso, Reza Prastica Hasibuan, Sigit Raharjo, Sri Pramono, Suryo, Tofan Mohammad Siregar.
Selain itu, akan tampil pula Ugo Untoro bersama kelompok seni The Art of Choosing. MayinArt Gallery sendiri merupakan platform kurasi online yang berbasis di Singapura.
Sejak tahun 2018 MayinArt secara konsisten mengadakan pameran fisik dan mengikuti berbagai pameran seni di Singapura maupun negara lain seperti Filipina, AS, dan lain-lain.
Pendiri MayinArt Krish Datta mengatakan, MayinArt memilih seniman dan karyanya dengan hati-hati. Tidak semua seniman yang mengirimkan lamarannya diterima.
"Bahkan, dengan seniman yang sudah bergabung dengan kami, kami memilih karya yang ingin kami bawa dan memberikan feedback dari kolektor kami kepada seniman untuk mengembangkan bakat dan teknik mereka. Tujuan kami adalah untuk menggali bakat asli dan unik seniman yang kesulitan menemukan eksposur untuk karya-karya mereka," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (31/10).
Lebih lanjut dijelaskan, MayinArt bukan sekadar market place, melainkan sebuah platform online yang dikurasi untuk karya seni original.
Tujuan MayinArt, menurutnya, adalah menemukan seniman dengan bakat seni mereka yang belum banyak diungkap, memberdayakan mereka dan kemudian membawa karya seni berkualitas tinggi mereka kepada kolektor di seluruh dunia dengan harga terjangkau.
Kirim Komentar