Gudeg.net - Ajang seni Jogja Cross Culture (JCC) kembali digelar. Tahun ini, JCC mengusung cerita Story of Jogja yang menampilkan kolaborasi para seniman tentang penggambaran peristiwa sejarah peradaban di Yogyakarta.
Diselenggarakan secara daring, JCC dapat disaksikan melalui kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta pada 10 November 2021 pukul 19.45 WIB.
Acara ini diselenggarakan pemerintah Kota Yogyakarta. "Dalam Jogja Cross Culture tahun ketiga kami selalu mengajak berbagai macam seniman. Pada tahun 2021 Jogja Cross Culture seperti tahun lalu harus beradaptasi dengan situasi pandemi," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi sebagaimana dikutip laman warta.jogjakota.go.id, Jumat (5/11) .
Kegiatan ini, lanjutnya, melibatkan seluruh warga Kota Yogya, dalam hal ini kemantren dan seniman-seniman dari luar kota, bahkan luar negeri.
"Jadi ini untuk memperkuat Yogya sebagai kota seni. Kami ingin JCC menjadi bagian dari bagaimana melahirkan karya-karya terbaik yang harus ditampilkan, sehingga nanti menjadi sebuah kebanggaan para seniman,” tutur Heroe.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta Yetti Martanti menambahkan, Disbud Kota Yogyakarta melibatkan komunitas seniman untuk menyusun program JCC. “Gerakan pembinaan dan penguatan budaya di kelompok-kelompok inilah yang sebenarnya menjadi vocal point,” kata Yetti.
Sementara itu Program Director JCC RM Altiyanto menjelaskan, JCC tahun 2021 adalah kolaborasi potensi seni wilayah di 14 kemantren dengan 14 koreografer muda Kota Yogyakarta. Hasil karya seni dirangkai dalam "Story of Jogja", yang menggambarkan peristiwa sejarah di Yogyakarta, juga masa kini. Sajian JCC terbagi dalam tiga segmen pertunjukan, yakni Jawa Semesta, Kertaning Jogja dan Yogya Tuwuh.
“Kekuatan Jogja Cross Culture adalah produk seni yang disajikan adalah hasil kolaborasi. JCC menjadi laboratorium bersama antarseniman pelaku seni, di wilayah membangun jaringan dan transformasi kemampuan seni,” papar Alti.
Ia menyampaikan, beberapa seniman dari luar negeri berpartisipasi dengan mengirimkan video karya yang kemudian diolah menjadi kompilasi video tari.
Kirim Komentar