Gudeg.net- Pementasan Abdi Dalem Musikan Mandalasana dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di Bangsal Mandalasana, Keraton Yogyakarta, Rabu (10/11) berlangsung khidmat.
Pementasan diawali dengan iring-iringan prajurit abdi dalem Keraton Yogyakarta menjemput abdi dalem musikan dari Bangsal Kasatriyan menuju Bangsal Mandalasana.
Abdi Dalem Musikan Mandalasana yang berjumlah 16 orang tersebut membawa sejumlah alat musik seperti terompet, trombone, horn, saxophone, perkusi dan lainnya.
“Pentas ini kami persembahkan memperingati Hari Pahlawan namun ya terasa berbeda karena memang tanpa penonton. Beda dari biasanya,” ujar Konduktor Mas Lurah (ML) Widyoyitnomardowo seusai pementasan, di hari yang sama.
Walaupun digelar tanpa penonton, (ML) Widyoyitnomardowo mengungkapkan, para abdi dalem musikan tetap bersemangat tampil pada pementasan ini.
‘’Teman-teman tetap semangat, tapi memang kalau ada penonton suasananya akan lebih meriah lagi dan pasti akan memberikan nyawa lain bagi pemain,” jelasnya.
Bukan tanpa alasan pementasan kali ini diselenggarakan tanpa penonton karena DIY masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Pementasan yang dimulai pada pukul 10.00 WIB ini, abdi dalem musikan membawakan sekitar 10 lagu bertemakan perjuangan, seperti Indonesia Raya, Pada Pahlawan, Indonesia Pusaka, Syukur, Bagimu Negeri dan lainnya.
Sementara itu, Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro menuturkan, pentas kali ini dikembalikan ke format awal yaitu Ensamble Tiup.
“Kemarin pada Sumpah Pemuda kita tampilkan Ensamble String, tapi Hari Pahlawan kami kembalikan ke format sebelumnya,” tutur KPH Notonegoro.
Pria yang kerap disapa Kanjeng Noto itu mengungkapkan, persembahan musikan Mandalasana ini merupakan bentuk komitmen dan cinta Keraton kepada Republik Indonesia. Ini juga bagian dari cara Keraton memperingatI sekaligus merayakan hari-hari perjuangan.
“Pada pentas ini juga kami ingin menyosialisasikan, bahwa Keraton terus peduli pada Indonesia terlebih dalam memperingati hari besar nasional seperti Hari Pahlawan dan Sumpah Pemuda,” ungkapnya.
Kanjeng Noto berharap, dengan peringatan ini para pemuda dapat meneruskan semangat juang para pahlawan, karena perjuangan saat ini lebih sulit dari sebelumnya.
“Ayo, semangat juang jangan luntur, kini bagian kita mengisi kemerdekaan. Peperangan itu tetap ada terutama persaingan kebudayaan dan kita tidak boleh kalah dari negara lain,” harapnya..
Kirim Komentar