Gudeg.net - Novel berjudul ‘Kisah Kinasih’ karya Dhama Dove akan diluncurkan di Sastra Bulan Purnama edisi 122 dalam Poetry Reading From Home seri 22, Sabtu (20/11). Acara ini akan ditayangkan secara langsung melalui Youtube Sastra Bulan Purnama pukul 19.30.
Petikan novel akan dibacakan oleh dua orang pemain teater di Yogya, Nunung Deni Puspitasari dan Anes Prasetyo.
Pertunjukan ini juga diramu dengan penampilan Tari Gambyong oleh grup Pecinta Tari Nusantara ‘Asmaradana’ yang dipimpin Tara Nusantara.
Para penari yang tampil Dhama Dove, Chandra Sari, Rini Kusumastuti, Talenta Wilwatikta, Patitis, Sendang Wangi, Tara Nusantara. Para penari, tinggal di kota berbeda, Surabaya, Bogor, Pekanbaru, Yogya, akan tampl bersama cara daring.
Dhama Dove telah menulis sejumlah novel, di antaranya Semburat Jingga Ungu, Senandung Noktah, Gema Melantun, Langkah Telanjang. Kisah Kinasih’ adalah novel terbaru yang terbit bulan ini. Semua novel penulis yang tinggal di Riau tersebut diterbitkan Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Dhama Dove pernah mengeyam pendidikan D3 di Akademi Bahasa Asing di Yogya, dan S1 diselesaikan di Universitas Nasional Jakarta, dan S2 dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
“Saya sangat senang menjalani sebagai penulis novel, sekaligus menjalankan peran sebagai seorang ibu dari dua orang anak” kata Dhama Dove dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11).
Koordinator Sastra Bulan Purnama Ons Untoro mengatakan, SBP sebagai ruang ekspresi dan interaksi sekaligus sebagai ruang publikasi karya sastra. Tidak hanya untuk puisi, namun terbuka untuk novel dan kumpulan cerpen, termasuk karya sastra yang ditulis menggunakan bahasa daerah.
“Selama sepuluh tahun SBP, sudah lebih dari 50 karya sastra diluncurkan,dan lebih dari 100 penyair dan pembaca puisi termasuk musikalisasi puisi tampil,” ujar Ons Untoro.
Selama masa pandemi, SBP yang selama ini diselenggarakan di Tembi Rumah Budaya dilakukan secara daring. Ons mengatakan, sejak April 2020, SBP digelar secara virtual. Dua bulan terakhir, telah coba diselenggarakan secara offline di Tembi Rumah Budaya dengan jumlah peserta terbatas 30 orang.
Versi poetry reading from home dalam format daring tetap dilakukan. “Jadi, selama pandemi Covid-19 belum punah, ada dua versi Sastra Bulan Purnama, yakni offline dan daring, dengan penampil berbeda,” ujar Ons Untoro.
Kirim Komentar