Gudeg.net - Sekelompok mahasiswa UNY membuat pemberantas hama tungau pada jamur kuping dengan memanfaatkan ekstrak biji sirsak. Mereka adalah Fatimah Nur Qomariah dan Lutfiah Nur Hidayah dari Program Studi (prodi) biologi, Driliani Kharismaningtias dan Nur Wakhidah dari profi pendidikan biologi, serta Lilis Putri dari prodi matematika.
Dilansir oleh laman uny.ac.id, Jumat (19/11) Fatimah Nur Qomariah mengatakan, sirsak belum dimanfaatkan secara maksimal. Buah sirsak umumnya hanya diambil bagian daging buahnya, sedangkan bijinya dibuang. Padahal, biji sirsak mengandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Mereka meneliti biji sirsak untuk mengetahui potensinya dalam mengatasi tungau penyebab penyakit krepes pada jamur kuping.
Krepes sendiri merupakan salah satu penyakit jamur kuping yang disebabkan oleh tungau. Lebih lanjut dijelaskan, belum ada obat untuk mengobati penyakit tersebut. Pembasmian tungau dengan pestisida sintetik dapat mengancam keseimbangan ekosistem.
Selain itu, pestisida sintetik dapat diserap oleh jamur sehingga dapat menurunkan kualitas jamur kuping. Diperlukan cara membasmi tungau dengan cara yang ramah lingkungan.
Sampel biji sirsak yang digunakan dalam penelitian sebanyak 1000 g untuk menghilangkan sisa-sisa daging buah yang masih menempel. Setelah dibesihkan, kemudian biji dipotong-potong dan dikeringkan menggunakan oven.
Kemudian, biji sirsak diblender untuk memperluas permukaan sehingga mempermudah proses ekstraksi dan menghasilkan ekstrak yang banyak .
Pembuatan ekstrak biosakarida diawali dari biji sirsak yang sudah dihaluskan kemudian dilarutkan dalam senyawa non polar yaitu etanol 96% sampai serbuk terendam semua pada bejana maserasi. Perendaman dilakukan pada suhu kamar hingga 24 jam.
Setelah 24 jam, hasil maserasi disaring menggunakan corong dan dialasi kertas saring. Selanjutnya diuapkan pada evaporator untuk dihasilkan ekstrak murni biji sirsak.
Pengujian terhadap tungau penyebab penyakit krepes pada jamur kuping dilakukan dengan menyemprotkan ekstrak biji sirsak pada baglog jamur kuping.
Nur Wakhidah mengatakan, hasil penelitian tersebut menunjukkan ekstrak biji sirsak dapat digunakan sebagai pembasmi tungau penyakit krepes hingga hari keempat.
Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta tahun 2021 dan meraih medali perunggu dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).
Kirim Komentar