Gudeg.net - Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menghadirkan Jagongan Wagen dengan menampilkan karya dari Pebri Irawan yang berjudul Lost Move Syndrome. Dalam karya ini peraih Hibah Seni PSBK 2021 asal Riau tersebut akan mengangkat tema hilangnya ruang gerak kita pada kondisi pandemi Covid-19. Karya ini dapat disaksikan di website jagonganwagen.psbk.or.id yang dapat diakses mulai Jumat, 26 November 2021 pukul 19:30 WIB.
Karya ini merupakan persembahan keenam yang tayang dalam platform Jagongan Wagen di tahun ini. Penayangan Jagongan Wagen juga disertai dengan adanya Closed Caption bagi audiens dengan difabilitas.Proses kurasi karya dan produksi karya ini berlangsung pada bulan November 2021 di kompleks Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan.
"Lost Move Syndrome dalam pengertian umum mengacu pada kondisi psikologis di mana seseorang kehilangan kontrol motorik halus dan/atau kasar secara tiba-tiba dan sementara yang bermanifestasi sebagai gerakan terkunci, macet, atau beku," terang PSBK dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (26/11).
Lebih lanjut dijelaskan, dalam karya ini, istilah Lost Move Syndrome oleh Pebri dimaknai sebagai situasi di mana kita seperti kehilangan ruang gerak atau “mati” karena kodisi pandemi Covid-19. Ia juga cukup tebal menggarisbawahi peran media yang secara terus-menerus menyajikan informasi yang membuat khawatir.
"Bagi Pebri, kata adaptasi dan negosiasi agaknya seperti tawaran penangkal “kematian” yang sangat sulit diterjemahkan dalam tindakan pada kondisi-kondisi psikosomatis atas serangan informasi yang diterima sehari-hari. Walaupun demikian, ia juga menggambarkan upaya kita untuk terus bergerak dan merebut kembali ruang gerak yang hilang melalui motif koreografi yang ia hadirkan," terang PSBK.
Pebri Irawan merupakan seorang seniman pertunjukan yang berasal dari Kepulauan Meranti, Riau. Ia merupakan lulusan jurusan tari di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan saat ini sedang menempuh studi master di kampus yang sama.
Beberapa pemantasan karya tari Pebri pernah ditampilkan di SETOUCHI TRIENNALE- Asia Art Platform Performance Event di Shodosima Jepang (2019), kemudian di Ekspresi Tari Virtual oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan indonesia (2020), Cabaret Chairil di Teater Garasi (2019), dan Soft Opening ArtJog di Jogja National Museum (2018).
Pebri juga terlibat sebagai aktor dan dan penampil pada the 9th Theatre Olympics, Platform Perfomance Event of Suzuki Company Of Toga(2019), Aktor Utama di The Ilagaligo Theater yang disutradarai oleh Robert Wilson, “Festival Tari Teknologi Asia UTHM 2018” at Dewan Tunku Mahkota Ismail (DTMI UTHM) Malaysia(2018), dan Asian Dramaturgi Network Laboratory Yogyakarta Indonesia (2018).
Kirim Komentar