Gudeg.net- Guna melestarikan sastra Jawa, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta menggelar Festival Sastra Yogyakarta (FAY) 2021 dimulai dari 29 November hingga 5 Desember 2021.
Acara yang dikemas secara daring tersebut akan menampilkan sejumlah rangkaian kegiatan yang menarik, seperti workshop aksara Jawa Digital, pertunjukan sastra musikal hanacaraka, pameran karya sastra etnik Yogya secara virtual, pementasan sastra Jawa dan bincang sastra lokal.
Kepala Disbud Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan, FAY 2021 merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh Disbud Kota Yogyakarta.
“Kegiatan ini akan menjadi brand agenda yang mengusung dan membangkitkan denyut kehidupan sastra lokal di Yogyakarta dan lebih menguatkan Yogyakarta sebagai Kota Budaya,” ujar Yetti melalui keterangan tertulis, Senin (29/11).
Yetti menjelaskan, kegiatan ini akan menjadi media apresiasi para pelaku sastra dan mengajak para generasi muda untuk ikut melestarikan sastra aksara Jawa.
“Kegiatan ini dikemas secara kontekstual, mudah dipahami dan diikuti sehingga kita akan bangga dengan bahasa dan aksara Jawa,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan dapat dimenikmati melalui kanal youtube Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakakarta. Berikut jadwalnya;
- Rabu 1 Desember 2021, gelaran Musikal Hanacaraka, pukul 19.00
- Kamis 2 Desember 2021, Pameran Virtual Manuskrip, pukul 19.00
- Jumat 3 Desember 2021, Sandiwara Bahasa Jawa “Sinten Sik Remen”, pukul 19.00,
- Sabtu 4 Desember 2021, Talkshow Sastra, pukul 19.00,
- Minggu 5 Desember, Pentas Kidung Aksara Jawa, pukul 19.00
Kidung Aksara Jawa adalah pertunjukan sastra oleh sastrawan muda yang merupakan pemenang Kompetisi Bahasa Sastra Tingkat DIY 2021.
Yetti berharap, FAY dapat mengembalikan marwah orang Jawa dalam berbahasa dan beraksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan, membiasakan penggunaan bahasa Jawa maupun aksara Jawa tidak bisa hanya melalui festival. Dibutuhkan wadah untuk menemukan para peminat dan pemilik bakat sastra Jawa.
“Bicara tentang narasi sastra Jawa halangan kita sudah jarang masyarakat yang menggunakan bahasa pengantar dengan Bahasa Jawa. Sebenarnya tinggal membiasakan tutur jawa di masyarakat,” kata dia.
Ia menambahkan, kegiatan seni budaya dan sastra Jawa tidak hanya dilakukan seniman, tapi juga masyarakat karena budaya adalah salah satu potensi yang hidup dan bisa menghidupi di Yogyakarta.
FAY 2021 dibuka dengan talkshow dengan tema ‘Membangkitkan Denyut Kehidupan Sastra Lokal di Kota Budaya, Yogyakarta' di Royal Malioboro, (29/11) yang menghadirkan Wakil Walikota Kota Jogja Heroe Poerwadi ,Paksi Raras Alit, dan BW Purbanegara.
Kirim Komentar