Gudeg.net- Sebanyak 145 karya yang merekam peristiwa pandemi Covid-19 di Yogyakarta akan dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta.
Pameran yang diselenggrakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta itu bertajuk “Pageblug” dan akan digelar selama dua minggu, mulai dari 6-18 Desember 2021.
Karya yang akan dipamerkan merupakan foto dari 25 wartawan foto Yogayakarta yang bekerja pada kantor media lokal, nasional dan internasional.
Ke-145 karya yang disuguhkan dan terdiri dari foto lepas (Single Photo) dan foto cerita (Story Photo) dalam format foto berwarna dan hitam putih.
Ketua Pameran ‘Pageblug’ Rahman mengatakan, pameran ini diselenggarakan dengan tujuan agar masyarakat mengetahui bahwa pewarta foto merupakan salah satu garda terdepan di saat pandemi.
“Ini sudah menjadi tugas kami sebagai pewarta foto untuk meliput serta mendokumentasikan Pageblug yang terjadi hingga saat ini. Ya, walau pun kami tahu risikonya,” ujar Rahman, dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, (5/12).
Pameran akan dibuka pada, Senin (6/12) pukul 16.00 WIB oleh Direktur Utama Badan Otoritas Borobudur (BOB) Indah Juanita dan dihadiri oleh Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Ketua Satgas Covid-19 DIY Sri Paduka Paku Alam X dan Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY, Wahyu Pristiawan Buntoro.
Rahman menjelaskan, selama pembuatan karya foto, banyak kendala yang dialami oleh para pewarta foto di lapangan saat meliput momen bersejarah ini.
“Teman-teman banyak mengalami kendala, mulai dari tidak mendapat izin meliput hingga kucing-kucingan saat di lapangan. Ya, itu malah jadi cerita unik bagi kami dan hasilnya bisa dilihat pada pameran ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, selama peliputan di masa Pageblug, para pewarta foto melakukannya dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan prosedur peliputan yang diterapkan pada masa genting ini.
“Kami mengerti risiko yang akan dialami saat peliputan namun kami juga dibekali pengetahauan terkait prosedur peliputan. Memang, ada beberapa teman-teman yang pernah terkena, tapi kami bersyukur semua telah pulih dan bisa berkumpul dengan keluarga kembali,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PFI Yogyakarta Oka Hamied mengungkapkan, pameran ini mengingat kita bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta telah mengalami pandemi yang merengut ribuan nyawa bahkan membuat masyarakat menderita.
“Ke depan kita tidak akan menjadi longkro tapi lebih semangat lagi menghadapi rutinitas kehidupan pada masa tatanan baru ini,” katanya.
Ia menambahkan, seluruh karya yang ditampilkan pada pameran ini, hampir keseluruhan telah terbit di kantor media teman-teman PFI Yogyakarta.
“Ini bentuk tanggung jawab kami, menyampaikan apa adanya peristiwa tanpa adanya rekayasa. Pameran ini juga dapat menjadi bagian dari kontrol kepada pemerintah,” jelasnya.
Oka berharap, pageblug dapat segera berlalu agar bangsa ini dapat menjalani kehidupan seperti sediakala, tanpa adanya pembatasan maupun pengetatan.
“Semoga Pageblug ini cepat usai. Jangan sampai ada korban lagi, kejadian oksigen habis, rumah sakit penuh dan tenaga kesehatan (nakes) yang kewalahan. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita,” pungkasnya.
Pameran “Pageblug” juga didedikasikan kepada seluruh tenaga kesehatan, Satgas Covid-19 di Kabupaten/Kota, Tim Reaksi Cepat BPBD DIY dan masyarakat yang telah berjibaku bersama melawan pandemi Covid-19.
Selama pameran akan ada juga sejumlah kegiatan seperti Workshop Story Photo dan Bincang Multimedia.
Pameran dapat disaksikan masyarakat umum setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 19.00 WIB dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kirim Komentar