Gudeg.net - Pegrafis Yassir Malik menggelar pameran tunggal mini di Miracle Prints, Jalan Suryodiningratan MJ II/853, Mantrijeron Yogyakarta pada 29 November hingga 9 Desember 2021. Pameran ini merupakan salah satu rangkaian Miracle Print Weeks yang berlangsung pada 29 November -10 Januari 2022.
Yassir adalah pegrafis produktif dan aktif di media sosial. Syahrizal Pahlevi dari Miracle Prints menerangkan, Yassir adalah alumni seni grafis ISI Yogyakarta angkatan tahun 1987 yang telah giat berkarya sejak mahasiswa.
Keaktifannya dalam berkarya sempat tersendat karena kesibukannya sebagai pengajar. Selepas pensiun sebagai pengajar, ia menjadi semakin giat.
"Setidaknya dapat dilihat dari eksekusi karyanya dengan teknik cukil lino yang nyaris sempurna. Bersih, rata dan teknik cukilan yang memikat," kata Pahlevi dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, pekan lalu.
"Tema-temanya keseharian yang ada di depan matanya: Simbol hati yang umum, cangkir-cangkir bekas minumnya, pot dan tanaman di teras rumahnya dan bungkus nasi yang dikonsumsinya. Semua itu objek sederhana memang namun digarapnya dengan sepenuh hati dan rasa senang," tambah Pahlevi. Yassir, kata Pahlevi, menggarapnya berulang-ulang dalam berbagai komposisi dan ukuran gambar.
Semua pencapaian demikian, menurut Pahlevi, niscaya tidak mungkin dicapai oleh seorang pegrafis dadakan, sekedar hobby atau pegrafis iseng belaka atau pegrafis dengan jam terbang pendek.
"Karena dibutuhkan skill tinggi dan sikap bijak seniman buat teknik yang sederhana sekalipun (linocut kerap dianggap sebagai teknik seni grafis yang sederhana dibanding teknik seni grafis lainnya yang lebih rumit tahapan pengerjaannya) plus kecintaan terhadap medianya," tutur Pahlevi.
Menurut Pahlevi, kecintaan adalah hal yang sangat penting untuk seniman dalam berkarya, apapun media yang dipilihnya. Kecintaanlah yang akan menuntun seniman mengembangkan atau menelantarkan saja media yang tengah digarapnya dan beralih begitu saja ke media lain yang dianggapnya lebih mudah dan lebih menjanjikan.
Yassir Malik yang melepaskan pekerjaan sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta untuk menjadi seniman penuh waktu, lanjut Pahlevi, memiliki semua ciri-ciri di atas dan ia tentulah sadar betul dengan pilihannya saat ini.
"Semoga pameran kecil ini cukup memuaskan dahaga kita akan tampilnya pegrafis dan karyanya yang sangat bersungguh-sungguh. Apakah yang lainnya berarti tidak bersungguh-sungguh? Bukan begitu juga. Tapi mesti diakui cukup langka," katanya.
Kirim Komentar