Gudeg.net- Memperingati Dies Natalis ke-72, Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pertunjukkan wayang kulit dengan lakon Pandawa Laku Dharma di Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Kamis (16/12) malam hingga Jumat (17/12) dini hari.
Pentas wayang kulit dengan dalang Ki Catur Kuncara ini digelar secara luring terbatas dan dihadiri oleh GBPH Yudhaningrat dan Rektor UGM Panut Mulyono.
Lakon Pandhawa Laku Dharma mengisahkan tentang keprihatinan Pandhawa setelah kalah dalam peristiwa "Kasukan Dhadhu" (judi) yang dirancang Sang Maha Julig Patih Sengkuni. Karena kekalahannya, Padhawa harus dibuang ke tengah hutan selama 12 tahun.
Dalam pembuangan, Pandhawa tetap melakukan Laku dharma berupa melindungi dan membangun hutan, menjaga kelestarian hutan, dan ikut menjaga harmoni semua makhluk yang ada di dalamnya.
Panut Mulyono mengungkapkan, lakon dalam pentas wayang ini memuat simbol dan doa bahwa dalam keadaan prihatin harus tetap teguh.
Menurut Panut, sebagai civitas UGM dan sebagai ksatria bangsa harus tetap teguh demi kemajuan bangsa dan negara.
“Dalam kondisi prihatin baik karena pandemi, bencana alam, letusan Gunung Semeru, banjir dan gempa bumi, kita tidak boleh menjadikan lemah,” ujar Panut Mulyono dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12).
Rektor mengungkapkan, menghadapi bencana seperti pandemi saat ini yang penting adalah melalui dengan kebersamaan. Tanpa keguyuban, tanpa sinergi, tanpa kerja sama tentu akan mengalami kesulitan mengatasi pandemi.
“UGM sebagai universitas yang memiliki jati diri sebagai pusat kebudayaan selalu nguri-uri kebudayaan dengan menjalankan berbagai kegiatan terkait penampilan atau atraksi dan pengembangan budaya,” pungkasnya.
Kirim Komentar