Gudeg.net- Pura Pakualam bekerja sama dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dalam mengembangkan kebudayaan. Kerja sama tersebut ditandai dengan Penandatanganan MoU oleh KGPAA Paku Alam X dan Rektor UST Prof. Drs. H. Pardimin di Gedung Pusat UST, Yogyakarta, Kamis (6/1).
KGPAA Paku Alam X mengatakan, pengembangan budaya dapat mengacu dari Teori Trikon yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang juga merupakan pendiri kampus UST.
Menurutnya, Teori Trikon lahir dari pemaknaan tentang tidak perlunya suatu pertikaian yang disebabkan karena perbedaan adat.
“Wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan saling berkaitan menjadi sebuah sistem atau adat. Adat inilah yang akan terus berubah mengikuti waktu dan keadaan,” ujar Paku Alam X pada keterangan tertulis, Jumat (7/1).
Paku Alam menjelaskan, tiga konsep Trikon yaitu, Kontinu atau berkesinambungan, Konvergen atau bersifat memusat dan Konsentris atau mempunyai pusat yang sama untuk menciptakan budaya baru yang konstruktif/bermanfaat.
“Implementasi Trikon Pura Pakualaman antara lain melanjutkan kewajiban Leluhur Mataram sebagai pengembang kebudayaan dan menerapkan piwulang-piwulang yang terekam di naskah kuno seperti, Babad Mantawis saha Candra Nata.” Jelasnya.
Ia berharap, kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan budaya, baik dala lingkungan UST dan masyarakat.
Sementara itu, Rektor UST, Prof Pardimin menyatakan rasa bangganya dapat bekerja sama dengan Kadipaten Pakualaman dalam mengembangkan kebudayaan.
“Ki Hadjar Dewantara, pendiri UST, merupakan keturunan Pakualaman sehingga UST dan Pakualaman adalah keluarga besar, dan dengan adanya MoU ini akan semakin menegaskan secara administrasi,” kata dia.
Selain penandatanganan MoU, diselenggrakan juga kuliah umum secara hybrid yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa UST.
Kirim Komentar