Gudeg.net - Sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak rimpang lengkuas dapat digunakan sebagai bioreduktor untuk membasmi nyamuk.
Menurut salah satu mahasiswa Yasinta Dwi Salsabila, lengkuas adalah herbal rhizomatous yang tumbuh kokoh dengan membentuk rumpun besar dan tinggi mencapai 3 meter.
“Senyawa aktif yang ditemukan pada tumbuhan ini adalah saponin, terpenoid, fenolat, flavonoid, karbohidrat, alkaloid, glikosida, fitosterol dan minyak atsiri,” kata mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia tersebut sebagaimana dikutip laman uny.ac.id, Kamis (6/1).
Mahasiswa lain, Mia Luvita Sari menambahkan, larvasida nabati berasal dari bahan alam yang beracun bagi serangga namun tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Larvasida alami dapat ditemukan pada tumbuhan yang mengandung senyawa aktif seperti golongan sianida, saponin, tannin, flavonoid, alkaloid, steroid, dan minyak atsiri.
“Larvasida sendiri dapat diartikan sebagai golongan dari pestisida yang dapat membunuh serangga belum dewasa atau pembunuh larva,” kata Mia.
Penelitian luring dilaksanakan di Laboratorium Penelitian III Kimia FMIPA UNY untuk pembuatan ekstrak rimpang lengkuas, sintesis hijau nanopartikel bimetalik Cu/Ni, pembuatan larvasida, dan karakterisasi nanopartikel bimetalik dengan UV-Vis.
Intan Tri Wahyuni menambahkan, “Hanya dengan ekstrak lengkuas yang mudah dijumpai dan murah bisa membuat larutan tersebut menjadi nanopartikel dan dapat digunakan sebagai larvasida nyamuk aedes aegypti."
Kirim Komentar